Atasi Kelangkaan Elpiji di Jambi
JAMBI – Kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram yang terjadi di Provinsi Jambi menuai perhatian dari PT Pertamina (Persero) Marketing dan Operation Region II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Mereka akhirnya menginstruksikan PT Pertamina (Persero) untuk mengintensifkan operasi pasar (OP) dan ekstradroping elpiji 3 kg.
’’Bukan hanya di Jambi, dua provinsi lainnya yakni Sumatera Selatan dan Lampung juga dilakukan hal serupa,” terang External Relation PT Pertamina (Persero) Marketing & Operation Region II Sumbagsel Roberth M.V. kemarin.
Menurutnya, Pertamina juga akan mengevaluasi OP serta berkoordinasi dengan pemda untuk penambahan dan pelaksanaan OP yang telah dilakukan. Apabila diperlukan, pihaknya bersedia menambah kembali untuk menstabilkan ketersediaan suplai dan harga di masyarakat.
Di sisi lain, Pertamina juga mengharapkan dukungan dan bantuan dari pemda, dalam hal ini kepala daerah sebagai pemegang otoritas dan kewenangan, untuk mengajukan usulan penambahan kuota kepada pemerintah pusat guna memenuhi kebutuhan riil elpiji 3 kg di masyarakat.
Dia mengaku hingga saat ini, Pertamina terus mendistribusikan elpiji 3 kg ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Dengan harapan, masyarakat turut mengawasi dan mewujudkan pendistribusian elpiji 3 kg yang tepat sasaran.
’’Pelaku usaha hotel, restoran, dan kafe atau pelaku usaha lain yang beromzet di atas Rp1 juta per hari diimbau untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg,” tukasnya.
Selain itu, Pertamina juga mengimbau pengecer tidak menentukan harga jual elpiji 3 kg jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan pemerintah setempat. Di mana peningkatan pengawasan pendistribusian elpiji 3 kg dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan Pertamina.
’’Kita juga minta agar dibantu masyarakat untuk dapat mewujudkan pendistribusian elpiji yang tepat sasaran dan tidak diserap oleh spekulan maupun mereka yang tidak berhak menggunakan komoditas bersubsidi elpiji 3 kg,” pungkasnya.
(sur/p4/c1/whk)