JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran Rp 90 miliar untuk membangun kapal khusus pengangkut ternak. Dua kapal tersebut diharapkan bisa beroperasi akhir tahun ini, sedangkan satu kapal lagi bakal dibuat 2014.
\"Tahun ini anggarannya Rp 30 miliar untuk memodifikasi dua kapal, yaitu KM Daraki Nusa dan KM Papua Tiga. Masing-masing butuh Rp 15 miliar untuk menyulap yang tadinya kapal barang atau penumpang menjadi kapal khusus ternak,\" ujar Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit kemarin (20/5).
Dua jenis kapal yang akan dimodifikasi adalah yang berusia 10 tahun. Pembangunan kapal khusus ternak ini dilakukan untuk membantu menciptakan swasembada daging sapi, pengurangan impor, dan meningkatkan produk ternak dalam negeri. \"Awalnya kami berharap dari kapal Pelni, tapi nampaknya terlalu lama jadi kita inisiatif untuk membuat kapal sendiri,\" sebutnya.
Kedua kapal yang direnovasi tersebut merupakan salah satu armada kapal perintis yang dimiliki Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan ukuran 750 dead weight tonnage (DWT). Targetnya setiap kapal dapat mengangkut kurang lebih 400-an hewan ternak seperti sapi atau kerbau. \"Pengerjaannya sekitar lima bulan, jadi akhir tahun ini sudah bisa beroperasi,\" lanjutnya.
Modifikasi dilakukan dengan melakukan perombakan ruang penumpang dan ruang palka menjadi ruang angkut hewan ternak. Lalu perombakan dan pemasangan sistem perpipaan maupun kelistrikan kapal agar lebih aman bagi pengangkutan hewan serta instalasi sistem perlengkapan untuk ternak. \"Dana yang dipakai dari sisa anggaran perintis tahun sebelumnya,\" kata dia.
Selain melakukan modifikasi kapal, pada 2014 Ditjen Perhubungan Laut juga menyiapkan anggaran Rp 60 miliar untuk pembangunan kapal khusus ternak berbobot 1.200 GT. Kapal tersebut diharapkan bisa mengangkut sekitar 800-an sapi atau kerbau. \"Tapi nanti mesti kita lihat dulu kondisi di lapangan, produktivitas hewan ternak yang diangkut banyak atau tidak. Jangan sampai kapalnya ada, sapinya yang nggak ada,\" ungkapnya.
Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan Adolf R. Tambunan menambahkan pihaknya membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk terlibat dalam pengadaan kapal ternak. Jika melihat kebutuhan, potensi keuntungannya cukup bagus. \"Selama ini pihak swasta masih wait and see untuk pengadaan kapal ternak karena kuantitas pasokan ternak harus diperhatikan,\" ungkapnya.
Saat ini hanya PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) yang sudah berancang-ancang memodifikasi KM Caraka Jaya Niaga III-1 dan KM Caraka Jaya Niaga III-4 menjadi kapal khusus angkutan ternak dengan kapasitas angkut 1.000 ekor per kapal. \"Mereka juga akan menyewa kapal ternak (bareboat) khusus angkutan ternak,\" jelasnya.
(wir/oki)