JAKARTA-Lembaga pemeringkat penerbangan internasional Skytrack memberikan penilaian negatif kepada Merpati Nusantara Airlines. BUMN penerbangan tersebut termasuk salah satu dari 25 maskapai sejagat yang masuk dalam kategori performa rendah sepanjang 2012.
Bersama 25 maskapai lainnya, Merpati mendapatkan kategori bintang dua alias menjadi perusahaan penerbangan dengan kualitas performa di bawah rata-rata industri. Pemeringkatan dirilis Skytrack melalui analisa detail terhadap semua maskapai di dunia. Penilaian meliputi standar produk dan layanan.
Dari hasil risetnya, Merpati setara dengan maskapai negara-negara dunia ketiga seperti Biman Bangladesh, Iran Air, Nepal Air, atau Sudan Airways. Skytrack menetapkan peringkat maskapai dari bintang satu sampai lima. Maskapai terburuk (bintang satu) hanya diisi satu maskapai yaitu Air Koryo, maskapai penerbangan milik pemerintah Korea Utara.
Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo mengakui hasil dari survei yang dilakukan Skytrack tersebut. Namun dia berharap data itu bisa menjadi pemicu untuk berbenah agar dapat naik peringkat. \"Kalau memang hasilnya begitu tidak perlu didebat, tapi malah harus menjadi pemicu untuk memperbaiki Merpati,\" ujarnya akhir pekan lalu (25/5).
Menurut Rudy, Merpati saat ini memang masih menghadapi banyak kendala terutama terkait utang yang masih triliunan rupiah. Oleh karena itu, kata dia, manajemen sedang fokus melakukan pembenahan di internal. \"Selama setahun pertama saya jadi Dirut ini fokusnya memang melakukan perbaikan keuangan, penertiban, dan penindakan korupsi di internal,\" tukasnya.
Oleh sebab itu, masalah pembenahan kualitas layanan agak terabaikan. Namun Rudy menegaskan bahwa di tahun kedua dirinya menjadi Dirut akan fokus menata operasional dan pelayanan terhadap penumpang. \"Tahun kedua mulai Juni nanti, kita fokus improvement service (perbaikan pelayanan), seperti peningkatan on time performance (ketepatan waktu) dan pemberian fasilitas tambahan buat penumpang,\" lanjutnya.
Sementara maskapai BUMN lainnya, Garuda Indonesia, menjadi satu-satunya perusahaan penerbangan Indonesia yang masuk kategori bintang empat. Kategori bintang empat diisi 20 maskapai dari seluruh dunia. Garuda sejajar dengan Qantas Airways, Silk Air, Lufthansa, Etihad Airways, dan Air France.
Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengaku belum puas mendapatkan kategori bintang empat. Pihaknya ingin terus berusaha agar bisa mencapai kategori maskapai bintang lima. \"Tahun depan Garuda menargetkan bisa mendapatkan rating bintang lima. Kalau untuk sekarang pencapaian bintang empat sudah cukup memuaskan, tapi belum sangat memuaskan,\" tegasnya.
(wir/sof)