Fendi : Pembangunan Butuh Konsep, Bukan Membuat Karangan
JAMBI - Pencapaian Jambi Bernas 2013 yang didengung-dengungkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Jambi, sepertinya jauh panggang dari api. Hingga mendekati garis finish kepemimpinan Bambang-Sum Indra ini tidak juga memberikan perubahan yang berarti terhadap masyarakat.
Hal ini sebagaimana diutarakan M Fuad Safari, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Jambi usai melakukan reses, beberapa waktu lalu. Menurut pria muda yang kerap disapa Aji ini, persoalan infrastruktur lingkungan terus menjadi keluhan masyarakat hingga sekarang.
“Persoalan jalan lingkungan yang banyak berlubang, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tidak memadai, got yang tidak berfungsi, adalah keluhan masyarakat dari waktu-ke waktu,” jelas Fuad.
Lebih lanjut beliau menjelaskan semestinya menjelang akhir kepemimpinan walikota dan wakil walikota sekarang, masyarakat Kota Jambi sudah menikmati hasil pembangunan selama lima tahun, dan Kota Jambi Bernas 2013 dapat terwujud.
Tidak itu saja, berbagai persoalan yang menjadi kebutuhan masyarakat tidak bisa terpenuhi, seperti lampu jalan yang tidak berfungsi, persoalan lembaga PAUD dan Sekolah berstatus negeri yang belum memiliki sertifikat.
“Persoalan inikan terlihat sepele. Lampu jalan sudah dianggarkan melalui Dinas Pertamanan, tapi kok belum terealisasi. Kepemilikan tanah atas bangunan lembaga pendidikan berstatus negeri, kok bisa selama lima tahun menjabat tidak terselesaikan,” cetus Fuad.
Ditanya soal keterlibatan pemerintahan provinsi, menurut Fuad Safari berdasarkan pengamatan dan aspirasi masyarakat sangat maksimal untuk kelangsungan pembangunan Kota Jambi.
“Pemprov sangat perhatian untuk pembangunan Kota Jambi, tawaran program pembangunan Kota Jambi sudah sangat luar biasa, baik dalam penataan Kota hingga percepatan pembangunan. Jembatan Gantung yang menghubungkan dengan Jambi Kota Seberang merupakan ide luar biasa,” katanya.
“Selain mempercantik Kota Jambi juga akan menjadi kekayaan Kota Jambi. Pembangunan Fly Over yang dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan, serta rencana relokasi Pasar Angso Duo. Ini sebenarnya sangat luar biasa untuk Kota Jambi, namun Pemkot saja yang bertele-tele,” sambungnya.
Sementara, Effendi Hatta anggota DPRD Provinsi Dapil Kota Jambi, mengatakan jika selama ini dirinya selalu menggiring APBD untuk kelangsungan pembangunan Kota Jambi yang dapat bermanfaat untuk masyarakat Kota Jambi.
“Selama menjadi ketua DPRD Provinsi Jambi, ada beberapa program besar yang dialokasikan untuk pembangunan Kota Jambi. ini merupakan konsistensi dan kecintaan terhadap Kota Jambi,” tuturnya.
Disinggung soal kelanjutan pembangunan Kota Jambi ke depan, beliau menjelaskan telah memiliki konsep yang matang dan siap dituangkan untuk peningkatan pembangunan.
“Satu Milyar Satu Kelurahan (SAMISAKEL), sudah sangat tepat untuk menata infrastruktur lingkungan masyarakat Kota Jambi,” tandasnya. (*)