JAKARTA-Mundurnya musim panen membuat pemerintah memutuskan mengimpor16.781 ton bawang merah pada semester II.Kendati demikian, saat ini pasokan bawang merah masih seret. Sehingga menyebabkan harga bawang melambung tinggi.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pihaknya telah memprediksi musim panen bawang merah bakal mudur sejak awal tahun.\"Ada dua penyebab mundurnya masa panen yakni, bencana banjir dan cuaca ekstrim yang terjadi pada awal tahun sehingga menyebabkan musim tanam bawang merah mundur serta diikuti dengan mundurnya musim kemarau.
\"Mestinya sesuai siklus tanam, bawang merah masuk masa panen raya sekitar Juni dan Juli. Untuk mengantisipasi lonjakan harga, kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. Lalu kami putuskan membuka impor bawang merah pada semester II.Kami sudah keluarkan perizinan untuk itu,\"terangnya pada Jawa Pos.
Namun Suswono mengaku kecewa terhadap importir bawang merah. Sebab hingga saat ini mereka belum juga merealisasikan impornya. Sehingga pasokan bawang merah seret dan harganya melambung tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan saat ini harga bawang merah rata-rata nasional mencapai Rp40.500 per kg atau naik dua kali lipat dari harga normal yakni Rp 18-20 ribuan per kg. Dia menghimbau importir segera merealisasikan kuota impor yang telah diberikan.
\"Kami jadwalkan batas realisasinya Juli ini sudah dilaksanakan dan segera didistribusikan. Jangan diundur untuk memainkan harga,\"pintanya.
Selain itu jika realisasi impor terlambat, dia khawatir nantinya bakal mempengaruhi harga bawang merah lokal. Sebab diperkirakan pada Agustus nanti diperkirakan bawang merah di beberapa sentra seperti di Brebes sudah mulai panen. Jika pasokan bawang merah impor masih banyak pada saat itu, maka akan menjatuhkan harga bawang merah lokal. \"Itu sangat merugikan petani lokal tentunya,\" jelasnya.
Untuk menyelesaikan masalah impor bawang merah tersebut,Suswono mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Dia menyampaikan kepada Gita agar menegur para importir dan proses realisasi impornya segera dipercepat.
Lebih lanjut, Suswono mengatakan saat ini pasokan pangan menjelang Ramadhan dalam keadaan aman. Pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi petani cabai,pedagang daging sapi, sapi bakalan,danunggas. Mereka semua melaporkan pasokan saat ini dalam level aman bahkan jika untuk memenuhi kebutuhan Ramadhansaja,mengalami surplus.
Suswono juga menghimbau kepada para pedagang atau distributor besar agar tidak memanfaatkan momen Ramadan dengan mengambil untung yang terlalu tinggi.
(uma)