JAMBI- Hilal awal Ramadan tak terlihat di Jambi. Hal ini diketahui setelah tim pelaksanaan Hisab Rukyat yang terdiri dari kantor kementrian agama, perguruan tinggi, pemda, ormas islam, pengadilan tinggi agama, BMKG melakukan rukyatul hilal, kemarin.
Rukyatul hilal ini dilakukan di lantai 11 hotel Novita Jambi. Mahbub Daryanto, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi menyatakan, hilal di Jambi tak terlihat. \"Ternyata setelah dilakukan rukyatul hilal, tak kelihatan hilalnya,\" ungkapnya.
Oleh karenanya, kata dia, pihaknya akan melaporkan hasil itu kepada Kementrian Agama pusat untuk dijadikan laporan saat sidang isbat. \"Kita akan laporkan ke kementrian agama pusat untuk menentukan awal puasa melalui sidang isbat,\" ungkapnya.
Dia meminta, agar masyarakat mengikuti pengumuman awal Ramadan yang ditentukan dalam sidang isbat di pusat. \"Pengumuman pemerintah seperti apa saya harapkan masyarakat akan ikuti keputusan pemerintah,\" ujarnya.
Dalam melakukan rukyatul hilal itu, alat yang digunakan adalah karena teropong dan tedolit. Sementara itu, Rahmadi, tenaga ahli falakiyah menjelaskan, hisab adalah dasar untuk melakukan rukyatul hilal.
Menurut dia, berdasarkan hisab yang dilakukan tim hisab rukyat, ada 3 persyaratan yang tak terpenuhi. Diantaranya, Ijtima” para ulama. \"Yakni, sejajarnya matahari dan bulan itu dari 8 jam yang dipersyaratkan MABIMS itu baru 4 jam yang terpenuhi. Sementara tinggi hilal mar”I minimal 2 derajat baru 0 derajat 24 menit,\" katanya.
\"Oleh karenanya, untuk melihat hilal itu tadi kesempatannya 1 menit 36 detik. Sementara posisi hilal dengan matahri itu baru 0, 52 derajat. Padahal syaratnya biar bisa terlihat adalah 3 derajat. Secara hisab memang persyaratan rukyatul hilal itu tak memenuhi dan sudah diprediksi,\" tambahnya.
Oleh karenanya, jika dilihat dari rukyatul hilal yang dilakukan di Jambi, maka terjadi Istikmal. \"Besok (hari ini, red) belum puasa,\" tandasnya.
Diterangkannya, idealnya rukyatul hilal dilakukan di titik 0, atau di atas permukaan laut. Sementara, tempat ini dilakukannya rukyatul hilal kemarin adalah 69 meter di atas permukaan laut. \"Melalui pendekatan hisab, bisa dikemungkinan terjadi istikmal. Yakni, bulan sya”ban 30 hari. Karena tinggi hilal kurang dari 2 derajat kurang,\" tandasnya.
(wsn)