JAMBI- Rabu (10/7) kemarin, seluruh pasar beduk di Kota Jambi mulai beroprasi. Para penjual sudah menjajakan dagangannya masing-masing, baik pasar beduk yang dikelola pemerintah maupun pasar beduk yang dikelola swasta.
“Kami mulai hari ini, kami berharap dagangan ini bisa laku,”ujar Sumiyati, salah satu pedagang di pasar bedug di depan STIE Muhamadiyah, kemarin.
Sementara itu, di Merangin, pasar Bedug bahkan secara resmi dibuka oleh Bupati.
Bupati Merangin, Nalim secara resmi membuka pasar bedug di daerah Terminal Angdes Pasar Bawah dan Pasar Baru, Rabu (10/7) kemarin.
Menurut Dinas Perumahan dan Perkotaan (DPP) Kabupaten Merangin, Risranyono, untuk pasar beduk kalai ini, pihak DPP telah mempersiapkan sedikitnya 130 lapak pasar beduk selama bulan Ramadhan 2013 ini.
‘’Tenda sudah kita pasang, baik di Pasar Bawah mupun di Pasar Baru Bangko. Lapak yang kita sediakan sebanyak 80 di Pasar Bawah dan 50 lapak di Pasar, jadi totalnya 130 lapak,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pemerintah akan memfasilitasi tempat berjualan bagi para pedagang. Dalam hal ini termasuk penyediaan tenda dan kebersihan, sehingga pedagang tidak repot-repot lagi mencari lokasi dan membersihkan tempat mereka berjualan.
‘’Jadi pedagang tinggal membawa meja atau kursi tempat berjualan saja. Mengenai tenda dan kebersihan akan diberaskan oleh DPP,” jelasnya.
Di daerah Tungkal Ilir, Tanjabar, hingga sore hari kemarin, 50 pedagang sudah mendaftar untuk menempati 70 lapak yang disediakan.
Kakan PPKTB Tanjab Barat Nasrul Efendi mengatakan, mengatakan persiapan penyelenggaraan pasar bedug sudah sepenuhnya dilakukan. \" Sore ini (kemarin-red) pasar beduk akan dibuka langsung Wakil Bupati, \" ujarnya kemarin dikantor Bupati Tanjab Barat. (10/7)
Dikatakannya, alasan dipindahkannya lokasi pasar beduk dari jalan melati ke jalan nelayan dikarenakan, lokasi yang lama agak sempit sehingga pedagang berjualan memakan bahu jalan. \" Aktivitas terganggu, lokasi yang lama itu sempit, sehingga berdasarkan hasil rapat bersama lokasi pasar beduk tahun ini di pindah, \" terangnya
Soal lapak, kata Nasrul pihaknya baru meyiapkan 70 lapak atau lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya yang biasanya sampai ratusan lapak. Namun sambung Nasrul, jika permintaan dan antusiasme masyarakat meningkat, pihaknya juga siap menyediakan tambahan lapaknya. \"Kita lihat animo masyarakat. Kalau memang kurang, akan kita sediakan tambahanya lagi,\" imbuhnya.
Ditambahkannya, setiap pedagang dikenakan sewa lapak Rp 150 ribu/lapak. Tarikan uang itu, sesuai aturan dimana untuk retribusi sesuai Perda kabupaten Tanjab Barat nomor 7. Tahun 2007 tentang retribusi pasar beduk sebesar Rp 100 ribu. \"Sesua Perda untuk retribusi pasar beduk dipungut Rp 100 ribu. Sisanya untuk biaya kebersihan, listrik dan operasional kerja,\" tukasnya.
(bjg/imm)