Oleh Wahyu Dewanto
Kalau kita simak sejarah semenjak kita merdeka dari penjajahan Jepang dan sebelumnya Belanda pada tahun 1945 ternyata ada yang kurang tepat dari dari visi dan misi pemimpin kita sebelumnya. Bukan bermaksud menyalahkan, tetapi bisa jadi itu adalah visi dan misi yang tepat digunakan pada saat itu. Apanya yang tidak benar? Menurut hemat saya (penulis) dan mungkin sebagian orang yang pernah membaca sejarah ternyata negara kita (dahulu) adalah negara yang lebih besar dari Indonesia saat ini dengan kekuasaan yang meliputi seluruh nusantara ditambah sebagian negara Philipina hingga Malaysia saat ini. Lalu mengapa sekarang jadi berkurang? Ternyata akibat dari kebodohan kita sendiri yang mau diadu domba oleh penjajah dengan politik devide et impera nya.
Terlepas dari fakta sejarah bahwa selama ratusan tahun Indonesia diduduki penjajah bangsa asing yang menjadi masalah adalah mengapa Indonesia yang dulu bisa jaya. Inti persoalannya adalah visi dan misi pemimpinnya. Pemimpin Indonesia jaman dulu baik itu jaman Majapahit dengan Patih Gadjahmada nya maupun Mataram kuno yang didirikan Raja Sanjaya ternyata mereka semua mempunyai visi dan misi yang sama yaitu konsep negara maritim. Dengan konsep negara maritim lah mereka sukses mempersatukan nusantara yang walaupun harus diakui dikalahkan oleh bangsa-bangsa eropa yang mempunyai ilmu dan pengetahuan yang lebih tinggi.
Kalau boleh kita mengadopsi keduanya, yakni meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat dengan mengusung konsep negara maritim tentu saja Indonesia dimasa depan akan menjadi suatu kekuatan yang sangat besar, bukan hanya sekedar macan asia (yang sekarang sudah ompong) tetapi bisa menjadi model negara yang stabil secara politik dan ekonomi, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo seperti yang diidam-idamkan pendiri negara kita dahulu. Dengan kestabilan politik dan ekonomi yang sedemikian kuatnya, bukan hal mustahil Indonesia bisa ikut secara aktif menjaga perdamaian dunia.
(Penulis adalah staf pengajar Politeknik Jambi sedang menyelesaikan program Magister Manajemen di Universitas Batanghari – Jambi. dewantojbi@gmail.com )