13 Kios dan Uang Rp. 55 Juta Jadi Abu
JAMBI - Pasar tradisional tertua di Provinsi Jambi Pukul 10.00 WIB kemarin diamuk si jago merah. Tanpa ampun, berselang satu jam saja, belasan pemukiman yang dihuni para warga sekitar pasar Angsoduo ludes terbakar. Belum diketahui pasti yang menyebabkan kebakaran, namun dari rumor yang beredar kebakaran terjadi diakibatkan konsleting listrik disalah satu rumah warga.
Salah seorang korban mengaku api tiba-tiba menyala langsung merambat dengan cepat ke rumah-rumah warga sekitar.
\"Api tu cepat nian besaknyo, mungkin gara-gara angin ni kencang nian,\" ujarnya sambil membantu mengangkat alat rumah korban yang terbakar.
Pantauan Jambi Ekspres di lapangan sekitar 9 armada pemadam kebakaran dan dibantu warga sekitarnya membantu memadamkan api. Terlihat banyak barang milik korban bertaburan di lapangan. Tidak hanya itu, pada kebakaran ini juga menghanguskan uang milik seorang pedagang ayam sebanyak 40 juta. Menurutnya uang tersebut akan di setorkan pada bosnya, namun kebakaran yang terjadi menghanguskan uang tersebut.
\"Uang itu rencananya mau disetorkan hari ini,\" ujar Nani.
Tidak hanya milik Nani saja yang terbakar, uang milik Endi yang juga berprofesi sebagai pedagang ayam juga terbakar sebesar 15 juta.
Pemukiman yang seluruhnya terbuat dari kayu ini tersisa hanya tongkat-tongkat. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
\"Kita masih selidiki penyebabnya dan belum bisa kita pastikan asalnya darimana,\" ujar Kapolsek Pasar, Kompol Ranefli Dian Candra di lokasi kebakaran.
Sementara itu Dandika 23 yang pertama kali melihat kejadian, ia menyebutkan waktu itu ia sedang mandi dan terasa panas setelah rumah tetangganya terbakar.
\"Pas lagi mandi pertama kali didapur itu yang kebakar, kami langsung lari lah,\"tuturnya.
Terlihat dilapangan Walikota Jambi, Bambang Priyanto, langsung meninjau lokasi permukiman warga yang terbakar di kawasan Pasar Angso Duo, bersama Kadis Pasar, Duria Sunita, Kadis Sosnaker, Kaspul, dan Kadis Damkar, A Ridwan. Selain itu, Dandin 0415/Batanghari, Letkol Heru, juga turun meninjau lokasi kejadian.
Walikota Jambi terpilih, Sy Fasha, juga terlihat turun ke lokasi kejadian. Selain itu, beberapa orang pejabat dari Polresta Jambi juga terlihat di lokasi kejadian.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, A. Ridwan mengatakan kejadian ini menghanguskan setidaknya 13 kios dan diduga asal api yang menyebabkan kebakaran ini dari arus pendek listrik.
\"Untuk mencegah api lebih menjalar kami menurunkan 9 armada yang diturunkan,\" tutupnya.
Mengenai keterkaitan kebakaran dengan rencana relokasi pasar, Ketua Pansus Angso duo DPRD Kota Jambi Abdus Somad, menegaskan tidak ada sangkut pau antara kejadia kebakaran dengan polemic pembangunan Pasar Angsoduo tersebut.
“Tidak ada hubungan degan pembangunan Angso Duo, itu (kebakaran, red) hanya incident. Jadi itu tidak ada hubungannya dengan rencana pembangunan pasar angso duo,” tegasnya.
Ditanyakan apakah pemukiman tersebut termasuk dalam asset Pemerintah Kota (pemkot), Somad menjelaskan, pemukiman tersebut bukanlah aset Pemkot.
“Itu kan dibangun diatas sungai, jadi itu bukan termasuk aset kita (Pemkot, red). Kalau asset pemkot saya ada datanya,” tandasnya.
Sementara itu Walikota Jambi Bambang Priyanto saat ditanyakan tentang keterkaitan kebakaran tersebut dengan rencana pembangunan angso duo tersebut mengatakan tidak ada hubungannya.
“Kalau pembangunan pasar angso duo bisa lebih cepat itu lebih baik,” tandasnya singkat.
Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar, kepada wartawan kemarin mengatakan, kejadian etrsebut merupakan musibah. “Ini kan musibah, ada kemungkinan kelalaian manusia,” katanya kemarin.
Ditanya bagaimana tanggapannya soal adanya informasi yang menyebutkan jika kejadian itu disengaja? Dia enggan berspekulasi. “Kita tak boleh berburuk sangka. Disana kan ada pengamanannya untuk menjaga disana. Kalau yang menjaga itu yang dikejar, dimana dia waktu kejadian. Sebab manusia ini kan ada yang baik dan ada yang tidak baik,” ujarnya.
Lalu, apakah ada kaitannya dengan rencana pembangunan pasar Angso Duo yang baru? Dia juga tak mau memberikan banyak komentar. “Kalau menduga-duga kan kepastiannya belum tahu. Oleh karenanya, harus dilacak. Ini kelalaian dan mungkin lupa sama tuhan,” sebutnya.
Lalu, apakah bangunan yang terbakar itu boleh dibangun lagi? Dia mengatakan, jika sifatnya sementara mungkin boleh-boleh saja. “Kalau tidak permanen mungkin hanya sekedar untuk tempat tinggal ya boleh namun tak permanen lagi. Nanti mubazir,” tandasnya.
(cr12/jun/wsn)