Pelajar SMK Terjaring Razia Pol PP

Selasa 27-08-2013,00:00 WIB

Siswa Mengaku Guru Jarang Masuk

MUARABULIAN – Satpol PP Batanghari, Senin (26/8) kemarin sekitar pukul 11.30 kembali menjaring delapan siswa Yayasan Pendidikan Serentak Bak Ragam (YPSBR) Batanghari, yang sedang asik nongkrong sambil bermain gitar di Jembatan Hutan Kota jalan Ahmad Yani Muara Bulian.

‘’Penjaringan para siswa bermula dari laporan warga yang saat itu sedang lewat jalan Hutan Kota. Ketika itu nampak sejumlah pelajar yang sedang asik nongkrong sambil bermain gitar. Padahal saat itu masih jam pelajaran sekolah,’’ sebut Kepala Satpol PP Batanghari, Ahmad Haryono.

            Para siswa yang terjaring razia saat itu juga langsung dimasukkan ke mobil operasional  Pol PP, untuk dibawa ke kantor Pol PP guna didata. Sedangkan motor mereka dibawa anggota Pol Pol ke kantor.  Umumnya, siswa yang terjaring razia sudah sering terjaring sebelumnya. Delapan pelajar yang terjaring merupakan Pelajar kelas 2 SMK YPSBR atau yang lebih dikenal dengan sebutan STM. Para pelajar ini tetap didata untuk jadi bahan laporan kita ke Dinas PdK, dan mereka ini setelah didata disuruh pulang kerumah masing-masing.

Sejumlah siswa yang terjaring razia ketika dikonfirmasi mengaku mereka sudah pulang padahal saat itu masih jam pelajaran, dikarenakan tidak adanya guru yang mengajar, \"Kami pulang karena tidak ada guru. Jika ada guru, tentu kami tidak pulang,’’ kilah Maulana pelajar yang ikut terjaring razia Satpol PP.

Terpisah guru SMK YPSBR, Dian, yang saat itu datang ke kantor Pol -PP mengatakan siswa yang bermasalah di luar sekolah sudah tidak lagi tanggung jawab sekolah, sebab sebelum ini sudah pernah kejadian serupa yang dilakukan siswa. Bahkan sudah ada perjanjian antara pihak sekolah dengan orang tua. ‘’Dalam perjanjian, jika terjadi lagi kejadian serupa, maka mereka ini akan dikembalikan kepada orang tua bukan ke sekolah,’’ tandasnya.

(adi)

Tags :
Kategori :

Terkait