JAKARTA - Pinangan Komite Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat (PD) kepada mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) akhirnya mental. Ketua umum PMI pusat itu telah memastikan menolak ikut serta meramaikan perhelatan konvensi yang saat ini sedang dalam masa presession tersebut. \"Iya (sudah pasti tidak ikut, Red). Dan kami hormati keputusan beliau,\" ungkap Sekretaris Komite Konvensi Capres PD Suaidi Marasabessy di kantor komite konvensi di Jakarta kemarin (28/8).
Menurut Suaidi, salah satu alasan yang disampaikan JK berkaitan dengan persoalan etika. Sebagai mantan ketua umum Partai Golkar, ungkap Suaidi, JK merasa tidak pas ikut konvensi partai lain yang tentu saja akan membawa sejumlah konsekuensi politik. \"Kalau (terpilih) jadi capres, dia kan harus menjadi kader Partai Demokrat. Karena itu, kami memahami dan hormati alasan itu,\" terang anggota Dewan Kehormatan PD tersebut.
Kepastian bahwa JK tidak ikut konvensi capres PD disampaikan sehari setelah dua pimpinan komite konvensi mendatangi kediaman mantan Menko Kesra itu. Mereka adalah Ketua Komite Maftuh Basyuni yang didampingi Wakil Ketua Taufiqurrahman Ruki. Keduanya sempat menanyakan kesediaan JK untuk ikut konvensi capres PD.
Menurut Suaidi, komite saat itu belum menyampaikan undangan resmi, tapi sebatas melakukan pendekatan nonformal. \"Setidaknya saya menerima informasi demikian,\" ucap purnawirawan jenderal TNI tersebut.
Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyambut gembira keputusan JK. \"Terus terang, dari sisi saya sebagai kader Golkar, saya lega karena Pak JK tetap bersama kami,\" kata Priyo di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin.
Priyo yakin politikus senior berlatar belakang pengusaha itu punya pertimbangan kuat ketika memutuskan tidak ikut konvensi. \"Pak JK punya hak untuk tidak mengikuti konvensi, karenanya semua pihak sepatutnya menghormati itu,\" tuturnya.
Sementara itu, kemarin komite melanjutkan memanggil sejumlah bakal calon peserta konvensi untuk menjalani wawancara awal. Ada enam kandidat yang memenuhi undangan. Yaitu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, anggota BPK Ali Masykur Musa, dan Ketua DPR Marzuki Alie.
Awalnya presession hari kedua tersebut juga mengagendakan mengundang Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dia dijadwalkan menjalani wawancara setelah Marzuki. Namun, di saat-saat akhir, Dahlan mengabarkan tidak bisa datang lantaran harus mengikuti rapat di Kantor Wapres.
\"Kami mengundang Saudara Dahlan Iskan pukul 20.30 WIB, tapi karena berhalangan, kami jadwal ulang besok (hari ini, Red) pukul 11.30,\" jelas Juru Bicara Komite Konvensi Hinca Panjaitan.
Pada hari yang sama, Mahfud M.D. juga dijadwalkan datang memenuhi undangan komite. Mantan ketua MK itu hingga beberapa hari terakhir termasuk tokoh yang belum bisa memastikan akan ikut atau tidak. \"Iya, besok (hari ini) juga ada Saudara Mahfud M.D. Sedangkan yang lain kita tunggu saja sama-sama besok,\" imbuh Hinca.
Artinya, jika ditotal, tokoh yang sudah pasti memenuhi undangan komite baru berjumlah 12 orang. Pada hari pertama ada empat tokoh yang datang. Yakni Anies Baswedan, Endriartono Sutarto, Hayono Isman, dan Irman Gusman. Plus, satu orang karena alasan tertentu meminta didahulukan, yaitu Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal. \"Sekali lagi, kalau yang lain-lain kita ikuti saja besok,\" ucap Hinca.
(dyn/c9/fat)