JAMBI-DPRD Kota Jambi meminta Pertamina untuk segera memagari daerah sekitar pompa miliknya. Ini menyusul terjadinya kecelakaan terhadap seorang warga kenali Asam bawah Putra (21) beberapa hari lalu.
“Kita minta Pertamina melakukan pemagaran secepatnya, supaya kejadian tersebut tidak terulang kembali,’’ ujar anggota komisi B DPRD Kota Jambi Abdus Somad, usai melakukan pertemuan dengan Pemkot dan Pertmaina di ruangan utama kantor Walikota Jambi kemarin (29/8).
Lebih lanjut, disampaikannya, terkait kecekalakan tersebut, dia menjelaskan dari hasil pertemuan tersebut, pertamina sepakat untuk memberi santunan kepada keluarga korban.
“Itu sudah ada keputusan dari pertamina dan sudah selesai, dalam bentuk santunan-santunan, ini kan adalah musibah tentu pihak pertamina dalam hal ini bertanggung jawab,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi Daru Pratomo enggan memberika komentar terkait hasil pertemuan tersebut, dia mengatakan yang berhak menjelaskan hasil pertemuan tersebut adalah Walikota Jambi.
“Hasil pertemuan ini akan saya serahkan ke Pak Wali, biar pak Wali yang menjelaskan hasil pertemuan ini,” jelasnya singkat.
Terpisah Manager Pertamina Wiko Migantoro yang dikonfirmasi terkait hasil pertemuan tersebut menjelaskan akan melakukan pemagaran terhadap pompa tersebut dalam waktu 3 hingga 4 bulan kedepan.
Namun terhadap kejadian tersebut, dia mengatakan pertamina telah sepakat untuk memberikan santuan terhadapa keluarga Putra korban kecelakaan pompa beberapa waktu lalu.
“Kalau santunan kita sepakat, kita tidak melihat ini dispensasi dalam bentu santunan, akan tetapi ini adalah bentuk kepedulian,” kata Wiko.
“Untuk pemagaran, Itu memang ada yang belum dipagari. Yang sudah di pagar sekitar 80 persen. Mungkin dalam waktu sekitar 3 atau 4 bulan kita sudah pagari,” jelasnya.
Jadi ini bukan kita anggap sebagai kelalaian? Dia menjelaskan bahwa hal tersebut adalah musibah dan bukanlah merupakan kelalaian dari pertamina,”Ini adalah musibah, bukan lah kelalaian,” tandasnya.
Ketua RT 1 Kelurahan Kenali Asam Bawah, Wahman mengatakan, selama ini pompa tersebut tidak dipagari padahal menurutnya pompa tersebut sungguh membahayakan.
“Kita juga tidak tau persis sudah berapa lama. Ditempat lain juga ada yang sudah lama belum dipagar,” katanya.
Ditanyakan apakah keluarga korban akan membawa masyalah tersebut ke jalur hukum, Wahman mengatakan, dirinya tidak mengetahui akan hal tersebut.
“Keluarga korban saat ini sedang berduka, jadi kita tidak tahu apa tindakan kedepan,” tambahnya.