Lalu, bagaimana dengan hasil real count yang ada? Menurut Sanusi, Real count tidak bisa dijadikan sebagai rujukan untuk memastikan siapa pemenang Pilkada. ‘’Kepastiannya adalah hasil pleno KPU,’’ sebutnya.
‘’Kita berharap masyarakat Kerinci kondusif, sampai penetapan pemenang,’’ kartanya.
Beda Karakter
Sementara itu, pengamat politik Jambi Jafar Akhmad, menilai, bersaingnya dua kandidat yang berasal dari satu daerah menunjukkan berbedanya karakteristik pemilih antara wilayah mudik dan hilir.
Menurut Jafar, hasil Pilkada yang menunjukkan bersaingnya Murasman dan Adi Rozal, memperlihatkan pemilih dari wilayah mudik (Siulak dan sekitarnya) lebih menutup diri dengan dengan kandidat lain yang bukan dari wilayah Kerinci Mudik. ‘’Sementara orang Kerinci Hilir cenderung objektif, artinya ketika mereka memilih sesuai dengan track record sang salon, bukan berdasarkan karakteristik wilayah,’’ katanya.
Dia menambahkan, dirinya juga pernah melakukan survei tentang karakteristik pemilih di Kerinci beberapa waktu lalu. ‘’Hasilnya menunjukkan seperti itu,’’ sebutnya.
Selain itu, kata Jafar, jumlah mata pilih Kerinci Mudik yang juga lebih banyak dari Kerinci Hiliar tentunya juga menjadi salah satu faktor penentu. ‘’Itu pasti,’’ sebutnya.
(dik/feb/bjg)