KUALATUNGKAL - Proyek di Tanjab Barat mulai bergerak di pertengahan Agustus, sedangkan memasuki awal September sudah memasuki musim hujan. Hal ini menjadi keluhan bagi para rekanan yang mengerjakan proyek yang berskala besar yang menelan anggaran miliaran rupiah. ‘’Kkarena saat ini masuk musim penghujan, pekerjaan bisa tidak maksimal. Dan waktu pun sedikit,’’ sungut rekanan yang enggan disebut namanya.
Seharusnya, Pemkab Tanjab Barat lebih bisa memulai tender proyek-proyek terutama yang berskala besar lebih awal, sehingga waktu rekanan melaksanakan pekerjaan lebih lama, sehingga mutu pekerjaan akan terjaga dengan tidak terburu-buru berkejaran dengan waktu. ‘’Selalu saja begini. Padahal APBD awal tahun sudah mulai, kok proyek lambat mulainya,’’ keluhnya.
Terpisah Sekda Tanjab Barat, Muklis, menyebutkan setiap rekanan yang sudah menanda tangani kontrak kerja, tentunya mengetahui risiko yang ada dalam kontrak kerja. ‘’Untuk pekerjaan lanjutan yang kualifikasi besar, tetap dilakukan reveiuw ulang terhadap desain pekerjaan, serta melakukan analisis penyesuaian harga. Kalau teknisnya PU yang lebih tahu, kenapa proyek turun diakhir tahun,’’ tandasnya.
(te-jenn)