PT Vipul Jaya Lestari Didemo
JAMBI – Puluhan demonstran yang tergabung dalam Forum Lingkar Mahasiswa dan Masyarakat Jambi (Forlima-J) kemarin (11/9) melakukan aksinya didepan PT Vipul Jaya Lestari. Mereka menuntut pemerintah untuk mengaudit pajak perusahaan, Amdal/Ho, IMB PT Vipul Jaya Lestari.
Pendemo menduga, perusahaan yang bergerak dibidang eksportir buah pinang tersebut melakukan penggelapan pajak mencapai Rp 24 Miliar lebih.
Dalam aksinya para pendemo mengatakan bahwa dari hasil investigasinya, perusahaan tersebut mengekspor dan menampung buah pinang petani di Provinsi Jambi. Perusahaan ini mengekspor 900 ton pinang perbulan ke India sejak tahun 2008 namun tidak membayar pajak sesuai dengan nilai eksepornya.
Menurut Forlima – J, perusahan tersebut juga telah mempermainkan harga pinang di Jambi, sehingga merugikan para petani dan pengusaha lokal.
Menurut pendemo, perusahaan tersebut membeli pinang dari para petani sebesar Rp 3500 per kilogramnya, dan dijual dipasaran India Rp 8500 perkilogramnya, dengan produksi 50 kontiner atau 900 ton perbulan.
“Kami ingin melihat bukti pembayaran pajak, bila mereka mengatakan ada membayar pajak, kami mau lihat dokumentnya,” kata salah seorang pendemo.
Sementara itu Gaurang Dalal dari pihak PT Vipul membantah bahwa perusahaannya tidak membayar pajak. “Saya sudah bayar, bukan tidak bayar, datanya ada, tidak mungkin kalau saya tidak bayar pajak, saya tidak di proses, dari 2007 sampai dengan 2013 saya bayar pajak, dokumen nya lengkap, saya terdaftar sebagai 100 besar wajib pajak di Jambi,” kata Gaurang.
Akan tetapi saat diminta menunjukkan dokumen pembayaran pajak oleh para pendemo, Gaurang menolak menunjukkannya. “Data perusahaan tidak bisa kita perlihatkan, tanya kantor pajak saja,” kata Gaurang.
Sementara itu Kapolsek Kumpeh Ulu Iptu Eko Budi Lustiono juga meminta kepada Gaurang Dalal bila ada dokumen tersebut diperlihatkan saja. “Sejak dari 2007, sudah 6 tahun berjalan, kalau ada dokumennya silahkan perlihatkan,” kata Eko.
Akan tetapi Gaurang bersikeras bahwa document tersebut tetap tidak bisa diperlihatkan karena merupakan rahasia perusahaan.
(feb/era)