JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi unggul dalam hasil survei yang dirilis Soegeng Sarjadi school of government (SSSG). Dahlan menjadi sosok yang paling layak untuk menjadi bakal calon presiden Partai Demokrat. Sedangkan Jokowi memiliki tingkat keterpilihan tertinggi sebagai calon presiden.
Psikolog Politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyatakan, jika Jokowi dan Dahlan disatukan maka mereka akan menjadi duet maut. \"Dalam kontestasi nasional Jokowi melejit dan Dahlan di konvensi. Kalau mereka dipasangkan akan menjadi duet maut,\" kata Hamdi dalam penyampaian hasil survei SSSG di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Kamis (12/9).
Sedangkan, Pendiri SSSG, Soegeng Sarjadi menyebut keunggulan Jokowi dan Dahlan karena wajah memelas yang mereka miliki. \"Sekarang ini zamannya kita ini jatuh cinta pada wajah-wajah memelas. Dahlan Iskan dan Jokowi wajahnya memelas,\" kata Soegeng.
Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan SSSG, Dahlan paling layak menjadi bakal calon presiden PD jika dibandingkan dengan 10 peserta konvensi penjaringan calon presiden PD yang lain.
\"Elektabilitas bakal calon presiden Partai Demokrat paling besar 31,6 persen Dahlan Iskan,\" kata Ilman Nafian dari Divisi Riset SSSG saat menyampaikan hasil survei di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Kamis (12/9).
Sedangkan Jokowi akan dipilih menjadi presiden Indonesia jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini. Tingkat keterpilihannya mencapai 45,8 persen.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi menjadi tokoh yang paling banyak dipilih menjadi Presiden Indonesia apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dirilis Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG).
\"Joko Widodo memiliki tingkat keterpilihan sebesar 45,8 persen,\" kata Ilman Nafian dari Divisi Riset SSSG saat menyampaikan hasil survei di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Kamis (12/9).
Menurut Psikolog Politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk, ada beberapa faktor yang menyebabkan Jokowi diminati menjadi presiden. Dia dianggap memiliki jiwa kepemimpinan dan berkepribadian baik. \"Jokowi itu jujur, dipercaya dan amanah,\" katanya.
Saat ini lanjut Hamdi, tengah merebak wabah Jokowi. Menurut dia, wabah tersebut baru berhenti kalau Jokowi ikut serta dalam pemilihan umum.
Dari hasil survei SSSG, Jokowi memiliki tingkat keterpilihan 45,8 persen, Jusuf Kalla 9,0 persen, Dahlan Iskan 7,5 persen, Prabowo Subianto 6,8 persen, Mahfud MD 5,8 persen, Wiranto 3,6 persen, Aburizal Bakrie 2,4 persen, Megawati Soekarnoputri 1,8 persen, Chairul Tanjung 1,6 persen, dan Hatta Rajasa 1,0 persen.
Kemudian Hidayat Nurwahid 0,7 persen, Surya Paloh 0,5 persen, Sri Sultan Hamengkubuwono X 0,5 persen, Pramono Edhie Wibowo 0,4 persen, Sri Mulyani 0,4 persen, dan Kristiani Yudhoyono 0,4 persen.
Survei dilakukan mulai tanggal 25 Agustus 2013 sampai 9 September 2013. Populasi dalam survei ini adalah seluruh warga yang tinggal di 10 kota besar yakni DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Balikpapan. Jumlah sampel sebanyak 1250 responden.
Metode pengumpulan data dengan wawancara via telepon. Dengan tingkat keyakinan 95 persen dan sampling error penelitian kurang lebih 2,77 persen.
(gil/jpnn)