Diunggulkan, Dahlan Merendah

Senin 16-09-2013,00:00 WIB

Deklarasi Peserta Konvensi Tanpa SBY

JAKARTA – Meski hasil survei menunjukkan Menteri BUMN Dahlan Iskan paling berpotensi menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, namun dirinya tetap merendah.  Bahkan, mantan bos Jawa Pos Group ini mengaku  tidak memiliki kelebihan apa-apa  dibanding 10 kontestan lainnya. Dahlan mengaku paling lemah ketimbang kontestan konvensi lain yang punya sederet gelar.

\"Kelebihan saya, saya kira mungkin di antara yang 11 itu, malah saya yang paling lemah karena saya cuma tamatan SMA. Pernah kuliah, cuma kan anda tahu saya drop out juga. Mungkin saya yang paling lemah,\" kata Dahlan saat jumpa pers bersama Komite Konvensi di Jakarta, Minggu, (15/9).

Meski demikian, lanjut Dahlan, keputusannya untuk maju sebagai capres hanya menjalani skenario hidupnya. Ia mengatakan bahwa selama ini telah membuat track record dalam hidupnya.

Sementara konvensi untuk menjadi capres, lanjut Dahlan, merupakan penghujung dari semua skenario hidupnya saat ini. \"Di ujung kehidupan saya saat ini, pertimbangannya adalah berbuat atau tidak berbuat,\" tegasnya.

Dahlan pun menyatakan bahwa dirinya tak akan melakukan banyak kampanye selama ikut konvensi. Sebab, ia tetap ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai seorang menteri.\"Saya tidak akan kampanye secara khusus. Ada yang bilang kalau enggak kampanye tidak terpilih. Saya bilang enggak apa-apalah tidak terpilih. Itu prinsip saya. Saya akan utamakan pekerjaan saya,\" tandasnya.

Seperti diketahui,  sebagai salah satu peserta Konvensi Demokrat, Dahlan Iskan merupakan pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951. Dia dikenal sebagai pengusaha media, dia mulai berkecimpung dalam pemerintahan nasional saat ditunjuk sebagai direktur PLN pada akhir 2009. Sejumlah gebrakan Dahlan buat selama memimpin PLN, seperti bebas byar pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan.

                Selain itu juga pembangunan PLTS di lima pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Pada Oktober 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kepercayaan kepada Dahlan untuk menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II sebagai menteri BUMN.

                Berbagai gebrakan Dahlan berlanjut saat memimpin BUMN. Antara lain restrukturisasi aset dan perampingan (rightsizing). Dahlan juga memiliki perhatian pada pengembangan mobil nasional, terutama yang menggunakan tenaga listrik.  Dahlan juga tidak memberikan toleransi pada praktik penyimpangan atau korupsi. Dia tak segan memberikan sanksi tegas, seperti pemecatan. Saat ini, Dahlan dibantu tim yang antara lain beranggotakan Erry Riyana Hardjapamekas, mantan pimpinan KPK, tengah menyiapkan sebuah konsep atau roadmap menuju BUMN bersih

Sementara itu, dalam acara tadi malam Dahlan sendiri berkesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya. Meski tanpa kehadiran SBY, suasana acara berlangsung cair.  . \"Kalau Bapak (SBY, Red) ada, khawatirnya tidak akan bisa secair tadi,\" kata Syarief di Hotel Grand Sahid Jakarta tadi malam.

\" Dia menambahkan, bahwa dengan ketidakhadiran SBY, para peserta dalam menyampaikan perkenalan sekaligus visinya menjadi lebih lugas. \"Coba saja lihat Pak Pramono Edhie, Pak Dino atau lainnya, semuanya bisa lebih hidup. Mungkin kalau ada Pak SBY jadi agak-agak sungkan,\" imbuhnya.

\" Meski demikian, Syarief memastikan kalau SBY tetap memantau kegiatan tersebut. \"Meski tidak di sini (acara), beliau tetap memantau,\" tandasnya.

\"Menteri koperasi dan UKM itu juga mengelak kalau ketidakhadiran SBY berpotensi membuat para peserta kecewa atau berkecil hati. \"\"Tidak, tidak ada itu, justru mereka tambah senang, karena bisa lebih lepas,\" katanya kembali.

\" Hari ini, SBY memiliki agenda mengikuti persiapan APEC di Bali. Namun, SBY dikabarkan sudah berada lagi di Jakarta.

(flo/dyn/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait