Awas, Jaringan Tidur Anas

Senin 16-09-2013,00:00 WIB

    HASIL Konvensi Capres Partai Demokrat baru efektif kalau perolehan suara partai juga optimal. Tantangan untuk bisa meraup suara maksimal agar bisa memenuhi syarat presidential threshold (ambang batas pengajuan pasangan capres-cawapres) bukan perkara mudah. Apalagi, partai yang dipimpin SBY itu juga masih punya tantangan untuk mengatasi potensi gangguan internal.

    Misalnya, kemarin (15/9), di hari yang sama dengan deklarasi peserta konvensi, mantan Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum resmi mendeklarasikan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Para loyalis Anas yang notabene sebagian besar adalah juga kader Partai Demokrat turut berkumpul. Mereka meramaikan acara yang diselenggarakan di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta. \"Ini alinea pertama dari halaman kedua,\" ujar Anas di sela acara deklarasi.

    Kalimat mantan ketua umum PB HMI itu mengingatkan pidato Anas saat menyatakan berhenti sebagai ketua umum pasca penetapan dirinya sebagai tersangka beberapa waktu lalu. Dalam pidatonya kala itu, nuansa kekecewaan begitu terasa dari kalimat demi kalimat yang disampaikan Anas. Terutama kekecewaan terhadap SBY yang kini memimpin langsung Partai Demokrat.  

    \"Sama sekali tidak mengancam partai mana pun. Kami tidak ingin menjadi ancaman, bukan untuk menggerigi siapa-siapa. Kalau merasa terancam, ya itu kontroversi hati,\" kata Anas sambil tersenyum.

    Meski menyatakan bahwa PPI tidak ditujukan untuk melemahkan atau sebagai tandingan kekuatan politik tertentu, tetap sulit tidak mengaitkannya dengan posisi Anas sebelumnya di Partai Demokrat. Dalam sejumlah kalimat yang disampaikannya, Anas kerap menyindir mantan partai yang sempat dipimpinnya tersebut.

    Di antaranya, saat mengungkapkan latar belakang pemilihan rumahnya sebagai markas utama PPI. \"Pemilihannya bukan lewat penetapan, juga bukan lewat konvensi, tapi karena alasan kesadaran kebersamaan, hanya itu alasannya,\" sindir Anas. Penetapan yang disampaikan Anas tersebut seperti diarahkan pada mekanisme penetapan SBY sebagai ketua umum DPP PD pasca dirinya.

    Menanggapi ormas yang diinisiasi Anas dan kelompoknya tersebut, Ketua DPP PD Sutan Bhatoegana tidak melihat bahwa keberadaannya bakal mengancam eksistensi Demokrat. \"Tidak tepat membandingkan Demokrat dan ormasnya Anas karena memang tidak setara,\" kata Sutan.

    Lebih lanjut dia menegaskan bahwa konsolidasi partai juga tidak akan terganggu oleh ormas Anas tersebut. Dia menegaskan, di partainya sudah tidak ada lagi \"orang\" Anas maupun bukan. \"Yang ada hanya orang Demokrat, yang ada hanya kader Demokrat, semua bersatu padu,\" imbuhnya.

(dyn/c6/fat)

Tags :
Kategori :

Terkait