Oleh: Sjofjan Hasan,SH.,MH.*)
PERTUMBUHAN Ekonomi Provinsi Jambi tumbuh diatas rata rata nasional yaitu 7,4% pada tahun 2012. Pertumbuhan ini didukung sektor pembangunan sebesar 16,1%,diikuti sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 9,98%, sektor industri pengolahan sebesar 7,90%. Geliat Ekonomi dan perdagangan Provinsi Jambi yang terus tumbuh dengan baik, dan menjadi daya tarik investor luar, juga ditunjukan meningkatnya peredaran uang tunai dan transaksi giralisasi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jambi telah menarik minat dunia perbankan untuk membuka operasionalisasinya di Jambi yang sampai saat ini berdasarkan Jurnal Bank Indonesia tahun 2012 telah terdapat 30 buah Bank Umum, dan 16 BPR, dengan 325 Kantor Bank. Hal ini memang patut kita banggakan sebagai masyarakat Jambi. Hanya ada pertanyaan yang muncul dari kondisi ini, siapa yang menikmati dan siapa yang diuntungkan dengan pertumbuhan ekonomi Jambi yang di banggakan ini ?
Penulis mencermati penelitian yang di lakukan oleh pakar ekonomi dari Universitas Jambi,yaitu Prof.Dr.H.Rahmad.R,SE.,ME, dan Dr.Surya Hidayat.,SE.,ME.yaitu Analisis Pendidikan dan Kaitannya Dengan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi, yang di seminarkan hari Kamis tanggal 22 Agustus 2013, di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Penulis mencoba me resume/ ringkasan pokok pokok masalah dari penelitian tersebut,dan yang berkembang dalam seminar,untuk dapat menjadi perhatian dan pemikiran kita bersama dan mendorong Pemerintah Provinsi Jambi, agar hasil penelitian dan seminar ini, tidak berhenti sebatas di seminarkan saja, hendaknya rekomendasi yang di hasilkan untuk dapat dijadikan rumusan kebijakan dan program dalam melaksanakan pembangunan, sehingga tercapaikesejahteraan masyarakat Jambi.
Terdapat kesenjangan antara keluaran pendidikan tinggi maupun pendidikan tingkat menengah di Provinsi Jambi, dengan tenaga kerja berkeahlian yang dibutuhan sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi.Keluaran pendidikan tinggi yang ada di provinsi Jambi, adalah bidang sosial, kesehatan dan agama. Sementara, sektor basis perekonomian Provinsi Jambi di tujuh Kabupaten adalah sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perternakan dan perikanan. Sedangkan untuk kota Jambi dan kota Sungai Penuh berbasis pada sektor perdagangan, hotel dan restoran.Khusus Kabupaten Tanjung Jabung Barat berbasis pada sektor industri pengolahan. Sedangkan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur berbasis pada sektor pertambangan. Disisi lain, komposisi perbandingan antara SMA dan SMK adalah 61,30% : 38,7%. Sebaran untuk Kabupaten/Kota di dominasi oleh SMA. Ini berarti, SMK hanya merupakan jenjang pendidikan menengah minoritas yang kurang diminati oleh pihak swasta karena dimiliki oleh Pemerintah.
Untuk mendukung sektor sektor unggulan dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi, diperlukan kesesuaian antara bidang keahlian yang ditawarkan dengan bidang yang dibutuhkan sektor unggulan pertumbuhan ekonomi. Belum terlihat dukungan maksimal SMK terhadap sektor unggulan tersebut. Karena populasi SMK yang hanya berjumlah 138 sekolah,sementara populasi SMP jauh lebih banyak, yaitu 219 sekolah. Sementara keahlian yang dibutuhkan sektor unggulan yang memacu pertumbuhan ekonomi, adalah tehnik, pertanian, industri dan pertambangan.
Ternyata,tenaga kerja yang tersebar di sektor sektor unggulan tersebut lebih banyak pendatang dari luar daerah Jambi. Karena terdapat kesenjangan antara tenaga kerja keahlian yang diminta (demand) dengan yang ditawarkan (supply) oleh lembaga pendidikan yang ada di Jambi.Maka yang berkesempatan memanfaatkan lowongan pekerjaan, di isi oleh tenaga kerja pendatang dari luar daerah Jambi, dengan kata lain yang menikmati peretumbuhan ekonomi Jambi ini bukan putra putri Jambi. Selain dari itu, sektor sektor unggulan pertumbuhan ekonomi ini akan menguntungkan para usahawan yang punya modal/investor.
Antara keahlian yang ditawarkan oleh keluaran pendidikan dengan keahlian yang diminta sektor unggulan, terdapat kesenjangan yang menimbulkan tingginya tingkat pengangguran terbuka yang berpendidikan. Tercatat pada bulan februari 2013, tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk yang berpedidikan tinggi sebesar 7,85%. Untuk mengatasinya kondisi tersebut, diperlukan kegiatan dan program yang berorientasi kepada pendidikan menengah dan kejuruan sehingga komposisi pendidikan kejuruan mencapai 70% dan pendidikan menengah atas 30%. Sedangkan pendidikan tinggi harus didominasi oleh pendidikan tehnik dalam bentuk politeknik, sehingga diperlukan pendirian Politeknik Negeri Jambi sesuai dengan permintaan sektor unggulan yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi. Satu hal yang tidak kalah pentingnya, ialah bagaimana mengembangkan pola pendidikan yang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan/ entrepreneurship. Sebab ada kesan selama ini, bahwa angkatan muda kita yang tamat pendidikan, yang utama dalam pikiran bagaimana menjadi PNS/pegawai negeri sipil.
Untuk menumbuh kembangkan SMK dan Politeknik yang berbasis pada bidang pertanian, industri, pertambangan dan pariwisata, maka perlu di bangun kemitraan antar lembaga penyedia pendidikan, baik pemerintah maupun swasta dengan pelaku usaha pada sektor yang menjadi unggulan dalam pertumbuhan ekonomi. Kalau proses pendirian SMK dan Politeknik secara technis dan financial akan memakan waktu,karena pemerintah provinsi Jambi perlu meningkatkan alokasi dana Pendidikan khususnya untuk membiayai pembangunan infrastruktur pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik yang berbasis kebutuhan pasar kerja, sehingga diharapkan menghasilkan tenaga kerja yang memiliki skill sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kalau selama ini program Gubernur Jambi memberikan bea siswa kepada putra putri Jambi yang melanjutkan pendidikan pada jenjang S.2 dan S.3, di luar daerah Jambi, akan lebih baik lagi juga di programkan memberikan bea siswa pada siswa/mahasiswa harus belajar di luar daerah Jambi pada SMK dan Politeknik yang berbasis pada sektor unggulan pertumbuhan ekonomi Jambi, sambil kita mempunyai SMK dan Politeknik di Jambi.
Kita harapkan hasil penelitian dan seminar ini dapat di tindak lanjuti, sehingga warga Jambi, juga dapat menikmati pertumbuhan ekonomi Jambi yang dibanggakan ini.
(*Penulis : Anggota PELANTA NIA.201307025/KETUA STIE Muhammadiyah Jambi)