JAMBI-Dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Azhar Diniyyah (STKIP-AD) Jambi dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Azhar Diniyyah (STIT-AD) Jambi membuka program beasiswa gratis untuk S1 pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Menurut Direktur Pendidikan Al-Azhar Jambi, H Muhammad Hafidz el-Yusufi, SPd.I bahwa saat ini STIKIP-AD memiliki 2 jurusan, yakni Jurusan Bahsa Inggris dan PAUD. Keduanya telah terakrediatsi.
“Bahkan saat ini Al-Azhar juga memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Azhar Diniyyah (STIT-AD) dengan Jurusan Pendidikan Agama Islam dan juga telah terakreditasi,” ujar Havidz saat ditemui, kemarin.
Diungkapkannya, tahun ini pihaknya telah melewati penerimaan siswa baru gelombang pertama. Sedangkan gelombang kedua telah dimulai pada tanggal 16 Sepetember hingga 30 September 2013 ini.
“Pada gelombang kedua kali ini, kita akan membuka program baru yakni memberikan peluang beasiswa pada mahasiswa baru dengan persyaratan fotocopy ijazah SLTA sederajat, mengisi formulir pendaftaran, pas foto 2x3 dan 3x4 2 lembar. Nantinya akan melalui tes tertulis dan wawancara. Namun yang diutamakan adalah mahasiswa yang pintar dan kurang mampu,” paparnya.
Havidz juga menyampaikan bahwa STKIP-AD dan STIT-AD ini juga langsung dibawah bimbingan Prof DR Fasli Djalal dan ia selalu memberikan arahan untuk kemajuan STKIP-AD dan STIT-AD ini.
Ditambahkannya, dalam mempersiapkan tenaga pengajar di STKIP-AD maupun STIT-AD, pihaknya tidak hanya mempersiapkan dari segi akademis saja, namun juga mempersiapkan guru yang memiliki karakter. Dan Pembelajaran di STKIP-AD dan STITAD nilai-nilai keislaman keagamaan selalu ditekankan.
“Yang harapannya dengan pendidikan tersebut STKIP-AD dan STIT-AD dapat mencetak guru yang memiliki akhlakul karimah, sehingga citra guru selain sebagai pendidik, juga dapat memiliki akhlak yang terpuji,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya memberikan himbaun kepada masyarakat supaya lebih dapat melihat mutu dan jangan hanya melihat fisik semata. Karena guru adalah unjung tombak untuk tercapainya pendidikan yang akan datang.
(lia/adv)