Mengenang Kembali Hari Kesaktian Pancasila

Rabu 02-10-2013,00:00 WIB
Oleh:

Oleh : Peni Candraningtyas

HARI kesaktian Pancasila selalu diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Setiap kantor dan sekolah mengadakan upacara bendera. Untuk apa sebenarnya memperingati  hari kesaktian Pancasila itu ?

Selesai menghadiri upacara hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2013 di kantor, tergerak hati ini untuk bersama-sama mengajak kembali mengenang dan menghayati serta mengamalkan Pancasila yang sudah mulai memudar di kehidupan kalangan masyarakat. Dimulai dari diri sendiri, dan dari lingkungan yang kecil untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik, yang lebih mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang sudah dikenal, dipelajari dan dihayati sejak kecil.

Peristiwa yang melatar belakangi Hari Kesaktian Pancasila adalah adanya peristiwa revolusi berdarah yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap beberapa Jenderal TNI Angkatan  Darat dan perwira pada tanggal 30 September 1965.  Mereka dibunuh di rumahnya, dan ada yang diculik kemudian di bunuh secara kejam oleh anggota-anggota pemuda rakyat, Gerwani dan ormas PKI di daerah Lubang Buaya.  Kemudian bersama dengan korban lainnya yang telah dibunuh, jenazah dimasukkan ke dalam sebuah lubang sumur tua. Dengan tujuan merebut tampuk kekuasaan pemerintahan yang berdasarkan Pancasila dengan mengganti  ideologi berfaham kumunisme dan sosial. Peristiwa ini lebih dikenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S PKI.  Namun usaha tersebut tidak berhasil, Pancasila tetap sakti karena kuatnya kesadaran dan pemahaman seluruh bangsa Indonesia  bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Gerakan 30 September yang dilakukan oleh PKI telah membawa korban yang tak ternilai dan merupakan lembaran hitam dalam sejarah Republik Indonesia

Melalui hari Kesaktian Pancasila, diharapkan bisa menggali kembali makna mendalam Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa, dasar hukum, dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Hal ini yang perlu ditanamkan dalam diri pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang saat ini mulai pudar. Dengan memaknai hari Kesaktian Pancasila sebagai wahana pendidikan pelajar dan mahasiswa akan mendorong mereka memiliki kepribadian Pancasila yang akan mendorong semangat belajar dan berprestasi. Lain halnya bagi masyarakat dewasa bahwa peristiwa ini akan membuat semangat para putra bangsa menjadi generasi bangsa yang mempunyai wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kuat untuk membuat Bangsa Indonesia keluar dari krisis multidimensi yang selalu ada dari waktu ke waktu.

 Sebenarnya ada pakem pakem yang bisa diadopsi yang dapat ditanamkan kepada generasi penerus bangsa sejak dini, yaitu berbudaya dan berkepribadian. Dimana pendidikan harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang harus dipraktikkan karena Pancasila lahir dari budaya bangsa Indonesia.  Dengan kepribadian dan budaya Indonesia yang luhur akan menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap bangsa Indonesia, cinta tanah air Indonesia, dan mempunyai semangat persatuan serta harga diri sebagai bangsa Indonesia. Dan Pancasila akan sakti apabila Pancasila telah berakar dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian masyarakat Indonesia.

Yang Kedua adalah perekonomian yang mandiri, generasi muda harus  belajar dan bekerja keras agar perekonomian kita didasarkan pada kemandirian, karena Bangsa Indonesia harus keluar dari ketergantungan kepada negara lain.  Seluruh anak bangsa Indonesia harus mandiri dengan sumber daya yang tersedia di Indonesia, dan diharapkan tidak ada eksploitasi terhadap sumber daya alam yang berlebihan di dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Terakhir yang terpenting adalah, selalu menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu berjuang bersama-sama mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI, kedaulatan wilayah Indonesia adalah sumber kekayaan alam dan merupakan simbol harga diri sebagai bangsa yang besar.

Dan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan sumber dari segala sumber hukum akan tetap tegak berdiri dan lestari. Sudah pada saatnya kita menggali kembali makna hari Kesaktian Pancasila ini agar seluruh warga negara Indonesia mulai dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya bisa belajar dari sejarah kelam dan bisa bangkit dari krisis multidimensi ini.

(Penulis adalah warga Jambi yang tinggal di Telanaipura)

Tags :
Kategori :

Terkait