Ratusan Rumah Gelap-gelapan 20 Jam

Kamis 03-10-2013,00:00 WIB

MUARA BUNGO- Hujan deras disertai angin kencang pada Rabu dini hari (02/10) kemarin yang mengguyur Kabupaten Bungo mengakibatkan beberapa pohon pelindung di kawasan Jalan Raden Mataher Kecamatan Rimbo Tengah tumbang, dan menimpa tiang listrik sedikitnya Lima tiang yang terbuat dari beton dan baja roboh.

Akibatnya 100 rumah warga dan kantor DPRD Kabupaten Bungo Padamsekitar 20 jam lebih selama perbaikan oleh pihak PLN.

Terkait hal ini, Kepala Cabang PLN Bungo, saat dikonfirmasi melalui Eko, pengawas Lapangan mengatakan, akibat hujan deras serta angin kencang yang mengguyur Bungo malam kemarin membuat lima tiang PLN roboh dan pihak PLN harus mengganti tiang tersebut termasuk dua trafo baru karena sudah tidak bisa digunakan lagi.

Namun demikian lanjut Eko, hal itu sudah menjadi tanggung jawab pihak PLN untuk segera melakukan perbaikan agar jaringan kembali normal.

”Semua yang rusak kita ganti kecuali kabel yang tidak putus, untuk tiang sebanyak listrik ada 5 batang dan 2 Trafo yang kita ganti,”ujar Eko.

Lanjutnya, karena itu musibah yang tentu tidak adayang menginginkan dirinya memintah agar warga yang lampunya mati total diharap bersamabar, dan sejak kejadian tumbangnya tiang listrik tersebut lampu mati selama 20 Jam lebih.

“Kami perkirakan pengerjaan perbaikan instalasi baru akan selesai jam 10, artinya lampu selama 20 jam lebih akan mati,”katanya.

Sementara itu, agar tidak terjadi hal serupa dirinya meminta kepada ketua RT setempat agar mensosialisasikan penebangan pohon yang terlintasi kabel listrik, terutama untuk pohon yang sudah berumur, sehingga memudahkan tumbang ketika ada hujan yang disertai angin kencang.

“Kami minta agar ketua RT setempat menyampaikan kepada pemerintah terkait, pengelola tata kota, agar memangkas pohon yang dipastikan tumbang ketika turun hujan, sehingga tidak terjadi hal yang sama seperti ini,”pungkasnya.

Lantas ketika dikonfirmasi berapa jumlah kerugian tersebut, pihaknya belum dapat memastikan, karena semuanya masih dalam tahap perbaikan.”setelah beres nanti akan kita total, saat ini kita belum dapat memastikan berapa jumlah kerugian PLN,”tutup Eko.

(aim)

Tags :
Kategori :

Terkait