JAMBI-Setelah melalui rapat bersama seluruh kloter, maka dari sektor 4 untuk melontar jamarat di anjurkan di lantai 3. Hal ini dilakukan untuk menghindari ramainya para jamaah melontar di lantai 1 dan 2.
“Ditakutkan berakibat fatal untuk jamaah kita. Selain itu kalau waktunya atau jam melontar di tentukan, sehingga diharapkan tidak sampai berdesakan,” ujar Ketua Kloter 2 Embarkasi Batam, H Firdaus Firmansyah saat dihubungi, kemarin.
Dari penjadwalan yang dikeluarkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), wukuf tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 14 Oktober 2013. “Sidang Itsbat Majlis Ifta Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Ahad 6 oktober 2013, maka wukuf jatuh pada tanggal 14 Oktober 2013,” bebernya.
Sebagaimana diketahui bahwa telah dilaksanakan rapat seluruh ketua kloter sektor 9 Makkah untuk persiapan Armina. Intinya pengangkutan jamaah menuju Arafah akan diatur pihak maktab.
“Pengaturan jadwal melontar jumrah dan thawaf ifadah untuk menghindari benturan jamaah apalagi di jadwal padat,” akunya.
Hampir menjelang masa puncak haji yakni proses Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Kegiatan puncak haji tersebut akan sangat memakan fisik, terutama di Mina saat jemaah haji melakukan pelontaran jamrah.
Jamaah haji dihimbau untuk menyiapkan fisik dan mental menjelang puncak haji. Sebaiknya mengejar saja ibadah-ibadah fardu dan jangan terlalu memporsir tenaga untuk melakukan ibadah sunah. Lebih baik setelah Armina.
Setidaknya selama tujuh hari dalam sepekan ini para jemaah haji mencukupi waktu istirahatnya. Ia mengatakan pasien biasanya membutuhkan waktu hingga sepekan untuk memulihkan kondisi.
Penuhi asupan cairan dengan mengonsumsi buah-buahan dan menghindari dehidrasi. Lakukan pola hidup bersih dan sehat, termasuk membiasakan diri mencuci tangan. Gunakan masker saat melakukan perjalanan keluar pemondokan.
(kta)