\"Kalau ada borongan, suami saya balik lagi ke Malaysia,\" ungkapnya.
Terakhir, Iknoriansyah pergi ke Malaysia pada tanggal 29 September 2013 bersama Wahyudi. Ternyata kepergiannya kali ini untuk yang terakhir, Eka tidak menyangka suaminya tewas dengan cara mengenaskan.
Depri abang kandung Wahyudi tidak tau persis pekerjaan adiknya di Malaysia, apakah merampok atau bekerja sebagai kuli bangunan.
\"Komunikasi dengan keluarga bekerja bangunan, tapi tidak tau kebenarannya, masih simpang siur,\"ujarnya.
Sementara itu Muhtar Hafat mendengar informasi jika keponakannya itu memang merampok di Malaysia. \"Informasinya sih demikian, namun saya tidak tau karena jarang komunikasi,\" bebernya. Pihak keluarga meminta jenazah ke empat TKI tersebut dipulangkan ke kampung halaman mereka di Sumbawa.
Koordinator Pos Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (P4 TKI) Kota Batam, Efendi Manurung mengaku akan membantu pemulangan jenazah dari Malaysia. \"Kita lakukan koordinasi dengan pihak KBRI maupun keluarga, pemulangannya mau dilakukan ke mana,\" bebernya.
Karena pihak keluarga meminta jenazah dilakukan ke kampung halaman, pihaknya kan berkoordinasi dengan KBRI.\"supaya langsung dikirim ke Sumbawa,\"katanya.
Sebelumn ya PDRM menembak mati empat TKI di Blok B-15-7 Ampang Hilir Pinggiran Jalan Ampang Putra, Kula Lumpur, Malaysia,Jumat (11/10) siang. Empat orang TKI yakni Wahyudi, Iknoriansyah, Hery Setiawan,dan Hafat,40, tewas ditempat.
Empat orang meninggal dengan cara mengenaskan, bertelanjang dada sambil mengenakan sarung, celana pendek maupun levis. Satu orang TKI bernama Hery Setiawan bahkan ditembak di dalam toilet.
\"Berdasarkan informasi yang kita peroleh dari PDRM dalam rumah itu ada delapan TKI, empat TKI ditembak mati, empat lainya berhasil kabur,\" beber Dino.
Menurutnya ke empat TKI itu diduga melakukan pencurian di perumahan mewah Daerah Bukit Antar Bangsa, Malaysia, Jumat (11/10) dinihari. Jumat siang polisi menyerbu tempat persebunyian TKI di Blok B-15-7 Ampang Hilir Pinggiran Jalan Ampang Putra.
\"Namun PDRM malah dihadang tembakan,\" ungkapnya.
Dino menuturkan sempat terjadi baku tembak antara TKI dengan PDRM. Sebelum PDRM melumpuhkan ke empat TKI. Namun sayangnya Dino tidak mengetahui tembakan itu disarangkan ke bagian mana saja.
Di dalam rumah kontrakan TKI itu PDRM menurut Dino mengamankan barang bukti berupa I Phone, I Pad, jam tangan mewah, uang yang diduga hasil perampokan. Serta mengamankan satu pucuk senjata jenis revolver dan empat paspor di dalam lemari.
Terkait kejadian ini pihaknya sudah melakukan permintaan pengecekan kepada empat TKI, namun PDRM baru mengizinkan hari ini, Senin (14/10). \"Kita akan mencocokan, apakah paspor yang diamankan sesuai dengan nama TKI yang ditembak,\" bebernya.
Pihak KBRI menurut Dino sudah menunjuk pengacara untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Jika terdapat kejanggalan, pihaknya akan membentuk TIM untuk mengusut kasus itu.\"Pasti akan kita telusuri,\"janjinya.