JAMBI - Jambi sebenarnya punya alasan untuk lebih diperhatikan pusat. Khususnya dalam hal kebijakan pembangunan nasional serta alokasi anggaran yang lebih besar. Karena berbagai potensi dimilikinya maupun keterbatasan infrastruktur pendukung untuk mengembangkan potensi tadi.
Hal ini di sampaikan Ketua DPD Gapensi Jambi Ahmad Subandi Budianto dalam diskusi informal beberapa waktu lalu. “Sebagai contoh banyak orang mengeluhkan perbaikan jalan kita tidak secepat di Sumatera Barat. Padahal Pak HBA sudah mengalokasikan ratusan Milyar dana APBD untuk memperbaiki jalan. Tapi ada saja jalan yang kondisinya kurang baik,” ujarnya.
Padahal jika dipelajari lebih lanjut, di Sumatera Barat presentase jalan nasional jauh lebih besar dari Jambi. Disana hampir semua ruas jalan antar kabupaten kota statusnya jalan nasional yang dibangun dan dipelihara pusat.
“Jadi APBD Sumbar fokus menangani jalan provinsi saja. Sedangkan Jambi, jalan antar kabupaten/kota hampir semua statusnya jalan provinsi. Tapi Alhamdulilah sejak pemerintahan Pak HBA, ini jalan-jalan kita kondisinya jauh lebih baik. Satu persatu sudah di benahi,” tutur suami Nelli Herlina ini.
Menurutnya, inilah yang harus diperjuangkan di pusat. Agar banyak pengalihan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional di Jambi. Kondisi ini hanya satu dari sekian banyak kebijakan pusat yang kurang menguntungkan Provinsi Jambi.
“Banyak program pusat secara ekplisit tidak menyebutkan Jambi secara gamblang sebagai sasaran program departemen. Daerah kita tidak dijadikan target, bahkan dalam pembahasan anggaran pembangunan. Baik itu di komisi maupun di Banggar DPR, Jambi seolah bebas dari masalah, padahal lahirnya mata anggaran berawal dari pemetaan ini,” tukasnya.
Kelemahan kita terletak pada data dan regulasi serta Perda yang bisa mendukung argumen untuk menggolkan anggaran pusat. Padahal dana APBN memiliki prasyarat tertentu yang harus dipenuhi daerah.
“Akibatnya suara kita kurang meyakinkan untuk di dengar, ke depan kita semua berharap suara Jambi bisa lebih didengar pusat. Sehingga ke depan wakil rakyat kita harus memiliki sensisitivitas aspirasi yang terangkum dalam data yang jelas,” tandas Caleg DPR RI dari Demokrat nomor urut Lima ini.
(cas)