Realisasi Belanja Modal Baru 30 Persen
SUNGAIPENUH- Hingga 18 Oktober 2013 penyerapan anggaran di Kota Sungaipenuh baru 49, 43 persen. Malah realisasi belanja modal baru 30,26 persen.
Kepala Bidang Perbendaharaan DPPKA Kota Sungaipenuh, Roni S, Selasa (22/10) kemarin mengungkapkan, dari anggaran belanja daerah Kota Sungaipenuh sebesar Rp 645.233.921.401 hingga 18 Oktober 2013 baru terealisasi Rp 318.928.990.979 atau 49,43 persen.
Penyerapan anggaran 49,43 persen itu sudah termasuk belanja pegawai sebesar Rp 188.210.149.284. \"Total belanja pegawai Rp 286.639.879.440, tapi baru terealisasi Rp 188.210.149.284 atau 65,66 persen,\" bebernya.
Sedangkan belanja modal berupa fisik dan peralatan dari Rp 218.046.416.458 baru direalisasikan Rp 65.984.192.989 atau 30,26 persen. \"Penyerapan modal terendah di Dinas PU dan Dinas Pendidikan,\" ungkapnya.
Dia menduga rendahnya realisasi anggaran di Kota Sungaipenuh dikarenakan, kesalahan di SKPD.\"Apakah SDM yang kurang, penggunaan anggaran yang salah atau tim tidak bisa bekerja. Tender saja baru sekarang dilakukan,\" ucapnya.
Roni mengaku kurang yakin realisasi anggaran bisa tercapai 100 persen.\"Paling maksimal 70 persen. Kalau tahun 2012 lalu tinggi, realisasi anggaran 83 persen,\" ungkapnya.
Rendahnya serapan anggaran sejumlah SKPD membuat DPRD Kota Sungaipenuh geram. Dewan menilai rendahnya serapan anggaran tersebut dikarenakan kinerja SKPD tidak efektif dan pelayanan publik Pemkot Sungaipenuh buruk serta aburadul.
Syafriadi, Wakil Ketua DPRD Kota Sungaipenuh mengatakan, dua bulan menjelang berahirnya tahun anggaran 2013 serapan anggaran baru 49,43 Persen. Hal ini menandakan buruknya pelayanan publik setiap SKPD jajalan Pemkot Sungaipenuh. \"Optimalnya penyerapan anggaran sudah 70 persen,\" katanya.
Ia mengatakan, program di setiap SKPD tidak berjalan tepat waktu akibat pejabat yang ditempatkan di SKPD tidak mampu menjalankan tupoksi.\"Pejabat tidak ditempatkan dibidang keahliannya,\" pungkasnya.
(dik)