HAMPIR semua daerah di provinsi Jambi mengalokasikan anggarannya untuk perbaikan infrastruktur. Misalnya, kabupaten Sarolangun, prioritas anggarannya juga infrastruktur. Hal ini disampaikan ketua Bappeda, Ir Dedi Hendri.
‘’Tahun 2014 ini tidak jauh berbeda dan masih dalam bidang infrastruktur, pendidikan dan juga kesehatan,” ujarnya.
Dari Kabupaten Muarojambi dilaporkan Pemkab Muarojambi pada APBD 2014 masih memprioritaskan pembangunan di Sektor Insfrastruktur, sektor ini mendapat jatah cukup besar yaitu sekitar Rp. 300 miliar.
APBD Muarojambi pada tahun 2014 ini diperkirakan sekitar Rp. 1,2 Triliun naik pesat dibandingkan tahun 2013 yang cuma berkisar di angka 900 miliar.
\"Tahun 2014 taksiran APBD akan mengalami peningkatan. Cukup signifikan, fokus anggaran tetap di Infrastruktur, pertanian, kesehatan dan Pendidikan,\"ujar Samsul Bahri Ketua Komis B DPRD Muarojambi
Kepala Bappeda Kota Sungaipenuh, Fitra Helmi mengatakan, didalam APBD 2014, alokasi yang paling banyak tetap Dinas PU dan Dinas Pendidikan. \"Masih terbanyak PU dengan Dinas Pendidikan. Kalau tahun 2013 Dinas PU Rp 146 miliar dan Dinas Pendidikan Rp 52 miliar. Tahun 2014 ini saya tidak tahu, karena tidak mengikuti, saya baru pulang naik haji. Hari ini baru ngantor,\" ujarnya.
Dari Tebo sendiri dilaporkan, APBD mencapai 849.475.548.466.60 atau naik 22,18 persen dibanding tahun 2012 lalu. Hal tersebut dikatakan Roni, Kabid Anggaran di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kepada harian ini rabu (13/11) kemarin.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, ada perubahan dalam KUA PPAS 2014 yang telah disampaikan. “Setelah ada penambahan, APBD kita mencapai Rp 3, 265 T atau hampir mencapai Rp 3, 3 T,” katanya, usai Paripurna penyampaian pengantar nota keuangan RAPBD 2014 di DPRD Provinsi Jambi, Selasa kemarin.
Dijelaskannya, penambahan tersebut salah satunya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Informasi terakhir, katanya, penambahan DAU mencapai Rp 80 Miliar (M) lebih. “Sehingga alokasi itu kita gunakan untuk penambahan dana disejumlah SKPD, salah satunya infrastruktur,” sebutnya.
Disampaikannya, penambahan dana infrastruktur tersebut di antaranya dialokasikan untuk, perbaikan jalan Tembesi-Tebo yang semula dialokasikan hanya Rp 3 M ditambah menjadi 10 M. Kemudian alokasi lainnya yakni untuk perbaikan jalan ke Kumpe, pembebasan lahan jalan ke Ujungjabung.
“Termasuk jalan simpang Tempino-Muaro Bulian. Jalan ini nantinya akan kita buat rigit beton, sebab ini jalan stategis untuk mengangkut hasil perekonomian,” terangnya.
Diungkapkannya, dengan adanya penambahan besaran APBD ini, diharapkan, semua jalan yang diharapkan masyarakat bisa diperbaiki, tahun 2014 bisa ditanggulangi.
Selain itu, kata gubernur, penambahan anggaran ini juga dialokasikan untuk penambahan dana di bidang pendidikan. “Tapi tidak terlalu besar untuk pendidikan, infrastruktur yang paling banyak penambahannya,” urainya.
Disampaikannya, dengan adanya tambahan ini, fiskal APBD Provinsi Jambi 2014 kian sehat. Untuk belanja langsung dialokasikan sebesar 57 persen, sedangkan belanja tidak langsung 43 persen.
“Ini indikator belanja kita kian sehat. Apalagi di belanja tidak langsung itu ada juga dimasukan belanja modal yakni untuk dana hibah Samisake sebesar Rp 138 M. Jadi Belanja Langsung kita secara keseluruhan cukup besar,” sebutnya.
Dalam pemaparan Gubernur saat paripurna di DPRD Provinsi Jambi, dijabarkan, pendapatan daerah pada nota kesepakatan KUA PPAS yang semula ditargetkan Rp 2,844 M meningkat menjadi Rp 2,981 M. Mengalami penambahan sebesar Rp 137 M.
Peningkatan itu berumber dari PAD yang naik Rp 7,5 M, BLUD RSUD Raden Mattaher sebesar Rp 6 M, BLUD RSJ Jambi Rp 1 M, BLUD AAK UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Rp 469 juta, serta Dana Perimbangan sebesar Rp 110 M.