Tiongkok Bawa Hoki Owi/Butet

Senin 18-11-2013,00:00 WIB

JAKARTA-Ganda campuran pelatnas Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir merajai superseries premier Tiongkok Terbuka tahun ini. Kemarin (17/11) di Yuan Shen Gymnasium Shanghai, Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil menuntaskan rasa penasaran kepada Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.

            Owi/Butet membekap Nielsen/Pedersen lewat rubber game. Yakni 21-10,5-21,21-17. Kesuksesan Owi/Butet ini membuat mereka mengumpulkan dua titel level supersereis premier, dua gelar superseries, dan satu mahkota juara dunia untuk tahun ini.

            Dan tanah Tiongkok sepertinya memberikan hoki tersendiri bagi Owi/Butet. Dua kali mereka merebut gelar juara di Negeri Panda itu. Masih segar dalam ingatan bagaimana pasangan asal PB Djarum Kudus dan PB Tangkas Jakarta memenangi gelar juara dunia Agustus lalu di Guangzhou Tiongkok.

       Dalam pertandingan kemarin, kedua pasangan bergantian flop di dua game pembuka. Hal itu terlihat dari selisih poin kemenangan yang ada. Nielsen/Pedersen buruk di game satu. Sedang Owi/Butet lemah di game kedua.

            Dari statistik pertandingan yang dirilis tournamentsoftware, kedua pasangan sama-sama agresif dan memenangi smash sebanyak 21 kali. Akan tetapi keunggulan di depan net, dikuasai Nielsen/Pedersen dengan angka 17 berbanding 12.

            Asisten pelatih ganda campuran Nova Widianto menyebutkan sempat deg-degan melongok hasil game kedua. Kalah dengan gap poin sampai 16 angka cukup memalukan. Apalagi Owi/Butet berstatus juara dunia dan All England.

            \"Saya minta Owi untuk bisa dinamis. Pergerakan kaki dan tangan cepat terus. Tekan dan bongkar defense lawan dengan sabar. Pertahanan lawan harus bisa disiasati dan dilihat celahnya,\" kata Nova.

            Kunci kemenangan Owi/Butet kemarin adalah kegigihan membongkar pertahanan Nielsen/Pedersen. Pedersen yang dianggap memiliki celah lebih banyak, terus dicecar. Dan benar saja, angka kemenangan Owi/Butet ditentukan saat Pedersen gagal mengembalikan service Butet.

            Sementara itu, kabidbinpres PP PBSI Rexy Mainaky menyebutkan pasangan Owi/Butet akan  selektif dalam berkompetisi tahun depan. Di usia yang 29 tahun untuk 2014, Butet harus lebih menjaga kebugaran.

            \"Mungkin delapan turnamen setahun buat Owi/Butet di 2014. Itu sudah termasuk nanti Asian Games, All England, dan Kejuaraan Dunia,\" tegas Rexy. Hal itu diambil karena Owi/Butet memang diproyeksikan sampai Olimpaide 2016 mendatang.

(dra)

Tags :
Kategori :

Terkait