Ogah Jadi Pelengkap

Senin 18-11-2013,00:00 WIB

1 Senegal v Pantai Gading 1

CASABLANCA-Bermaterikan pemain top seperti Didier Drogba, Yaya Toure, Kolo Toure, dan Didier Zokora, Pantai Gading selalu kandas di fase grup dalam dua partisipasi awal di Piala Dunia (2006 dan 2010). Undian berat merupakan salah satu penyebabnya.

 Pada edisi 2006 di Jerman, Pantai Gading mampu mengalahkan Serbia & Montenegro, tapi hanya finis ketiga di bawah Argentina dan Belanda. Sedangkan di Afrika Selatan pada 2010, tim berjuluk Les Elephants itu meraih empat poin, tapi mengakhiri grup di belakang Brasil dan Portugal.

 Nah, setelah memastikan lolos ke Piala Dunia 2014, Pantai Gading mengusung target tak ingin kembali menjadi pelengkap. Ini seperti yang diungkapkan sang kapten, Didier Drogba. \"Dua edisi sebelumnya memang berlangsung sulit bagi kami. Jadi, kami berharap dalam partisipasi ketiga nanti kami bisa lolos dari fase grup,\" kata bintang penyerang Galatasaray itu kepada AllAfrica.

 Jika menilik skema pembagian unggulan dalam drawing yang akan dihelat di Bahia pada 6 Desember nanti, Pantai Gading bakal sulit terhindar dari setidaknya dua tim raksasa. Itu karena Italia, Inggris, sampai Rusia tidak masuk dalam pot 1 atau unggulan utama. Begitu juga Belanda seandainya Uruguay akhirnya memastikan lolos.

 \"Kami jelas berharap memperoleh drawing mudah. Tapi, untuk saat ini, kami hanya ingin merayakan keberhasilan negeri kecil seperti kami yang lolos kali ketiga beruntun Piala Dunia. Dan, saya bangga karena selalu menjadi bagian di dalamnya,\" imbuh Drogba.

 Pantai Gading menjadi kontestan ke-22 dari kualifikasi yang melenggang ke Brasil tahun depan usai menahan seri 1-1 Senegal di tempat netral, Stade Mohamed V di Casablanca, Maroko, kemarin. Meski unggul 3-1 dalam leg pertama, Pantai Gading dibuat waswas karena tertinggal lebih dulu pada menit ke-77 melalui eksekusi penalti Moussa Sow.

 Penalti diberikan menyusul pelanggaran Drogba kepada Sadio Mane. Di sisa laga, Pantai Gading dalam posisi tertekan karena Senegal semakin gencar menekan untuk memforsir gol kedua yang bakal memastikan tiket Piala Dunia kedua bagi Lions of Teranga \" sebutan Senegal.

 Namun, Senegal mengulang kesalahan di leg pertama. Asyik menyerang, pertahanan mereka pun longgar sehingga dimanfaatkan Salomon Kalou untuk mencetak gol balasan pada menit keempat injury time. \"Kami membuang kesempatan setelah mencetak gol dan membayar buruknya koordinasi di sektor pertahanan,\" kata Alain Giresse, pelatih Senegal asal Prancis, seperti dilansir Senego.

 Sementara pelatih Pantai Gading Sabri Lamouchi memberi simpati kepada Senegal karena memberikan perlawanan ketat dalam dua leg. \"Kami tahu Senegal merupakan lawan yang tidak mudah menyerah. Mereka menempatkan kami dalam masalah dan melakukan segala cara untuk bisa mengalahkan kami,\" tutur Lamouchi yang juga kompatriot Giresse tersebut.

(dns/bas)

Tags :
Kategori :

Terkait