JAMBI - Birokrasi berbelit membuat masyarakat kecewa. Contohnya saja dalam hal perizinan. Masyarakat dipersusah untuk mengurus izin seperti SITU, SIUP, SIM dan sertifikat. Tapi, urusan akan beres bila ada titipan uang. Fenomena ini sudah semakin parah.
Demikian ditegaskan Yahya Saleh, Caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Bungo-Tebo Nomor Urut 10. “Terbukti prosedurnya begitu berbelit-belit, lamban dan sarat dengan pungli serta penggelapan penerimaan Negara bukan pajak oleh pejabat pemerintahan yang berwenang dalam membuat akta tanah, notaris sebagai PPAT, karena tidak ada pengawas dan tidak ada sanksi hukumnya,” jelasnya.
Ia mengatakan, akibat buruknya kinerja birokrasi yang korup menyebabkan Jambi mengalami kerugian hingga Milyaran. Begitu juga profesi lainnya seperti real estate, disini jelas sekali harga dibrosur yang ditawarkan ke konsumen. Dengan pelaksanaan akad kredit di akta jual beli. Harga jual diakta tidak sama dengan brosur.
“Yang lain, jasa PLN, masuk meteran baru, konsumen wajib bayar diatas 3 (tiga) juta. Meteran milik Negara seolah-olah diperjual belikan. Semua pelayanan jasa publik, menganut sistim pungli, dan kebobrokan lainnya yang menunnjukkan betapa jeleknya birokrasi di Indonesia.
“Ini sengaja dibuat begini agar ajaran Islam di muka bumi Indonesia ini menjadi kabur, dan dibuatnya agar ummat Islam tidak boleh sejahtera dan sengaja diciptakan seperti ini agar kita miskin semua, oleh sekelompok orang nyata sekali. Kita terjajah di dalam ekonomi, oleh etnis minoritas, ulah pejabat Negara yang lupa diri. Harapan kita semua belenggu ini dapat dimerdekakan oleh pemimpin yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemimpin yang berilmu, berani, tegas dan, kaya,” bebernya.
Ia berahrap Prabowo Subianto bisa merubah ini jika nanti terpilih menjadi presiden. “Untuk itu kami menghimbau seluruh masyarakat untuk memilih Caleg DPR-RI, DPRD Provinsi dan, DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Gerindra, agar Gerindra menang Prabowo Subianto dapat duduk sebagai Presiden RI tahun 2014,” tandasnya.
(cas)