Gagal Juara AFF 2014, Riedl Didepak
JAKARTA-Pelatih anyar Timnas senior, Alfred Riedl, bakal datang ke Indonesia pada 5 Desember mendatang. Meski belum berbicara kontrak secara langsung, BTN memastikan kontrak pelatih asal Austria itu berdurasi dua tahun, dengan evaluasi pada akhir tahun 2014 mendatang.
\"Sebelum 6 Desember dia sudah harus disini. Nanti akan say hello dengan wartawan. Juga akan bertemu dengan (Ketua umum PSSI) Djohar Arifin,\" Ujar La Nyalla Mattalitti saat ditemui di Senayan, kemarin (25/11).
Dia memastikan, bahwa pembicaraan soal kontrak pun akan dilakukan pada saat dia di Jakarta. Sebab, masih ada hutang PSSI yang harus diselesaikan, setelah sebelumnya FIFA meminta PSSI untuk melunasi hutang kepada Riedl .
Saat itu jumlah yang harus dibayar oleh PSSI, adalah 75 persen dari gaji satu musim Riedl setelah diputus sepihak oleh Djohar, pada Juli 2011 silam. Dengan kurs pada awal 2013 silam tersebut, gaji Riedl yang terhutang sekitar Rp 1,3 miliar.
Nyalla menyebut, kontrak yang akan diajukan kepada pelatih 63 tahun itu berdurasi dua tahun dan dimulai paling lambat Januari 2014 nanti. Namun, di dalam kontrak itu juga ada pra syarat yang harus dipenuhi pelatih berkumis tersebut.
Dimana, dia harus bisa meraih gelar juara Piala AFF 2014 karena merupakan menjadi target PSSI pada 2014.
\"Nanti kalau tidak bisa tercapai, ya dia akan kami evaluasi. Kalau gagal ya diganti,\" tutur lelaki yang juga wakil ketua umum PSSI tersebut.
Mengenai nilai kontrak, Nyalla enggan mengungkapkan karena memang belum terjadi pembicaraan. Namun, untuk pembayaran gaji Riedl yang terhutang setelah dipecat Djohar pada 2011 silam, dipastikan akan dicicil.
\"Ini kontrak baru dengan dia. Bukan meneruskan. Kalau hutangnya, kita bayar. Tapi, nanti akan dicicil. Jadi bayar hutang, ya bayar gaji dia juga,\" terangnya.
Mengenai program, Nyalla mengaku belum tahu. Hanya, untuk persiapan yang matang dan tim yang mumpuni untuk meraih gelar juara, nantinya akan dibutuhkan dana besar. Mengenai jumlahnya, dia memperkirakan lebih besar dari anggaran di 2013 yang sekitar Rp 15 miliar.
Dari mana anggaran sebesar itu didapat\" PSSI menurut Nyalla sudah memikirkan sumber tersebut. Bukan hanya dari swadaya pengurus, tapi juga dari sponsor yang saat ini sudah menjalin komunikasi dengan pihaknya.
\"Yang pasti kami tidak akan mengandalakan dari APBN. Kami akan berusaha secara mandiri untuk membiayai Timnas, meski kenyataannya Timnas ini tanding untuk membela nama negara,\" terang dia.
(aam)