Kementan Alokasikan Anggaran Rp 8,2 Triliun
JAKARTA-Meski banyak yang pesimistis, pemerintah tetap mengejar target swasembada pangan pada tahun depan. Ada lima komoditas yang menjadi sasaran, yaitu beras, jagung, kedelai, gula, dan daging. Dari total pagu anggaran Kementerian Pertanian 2014 sebesar Rp 15,47 triliun, sekitar Rp 8,238 triliun akan dimanfaatkan untuk mencapai swasembada pangan.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, selain pemerintah pusat, pihaknya juga meminta pemda memiliki semangat yang tinggi untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada. \"Kami akan memanfaatkan dulu sisa waktu ini secara optimal dengan sumber daya yang ada, termasuk dukungan anggaran,\" ujarnya akhir pekan lalu (15/12).
Rencananya, Kementerian Pertaninan (Kementan) mengalokasikan Rp 4,54 triliun untuk mendukung pencapaian surplus 10 juta ton beras. Kemudian Rp 398,2 miliar untuk swasembada berkelanjutan jagung, Rp 874,6 miliar swasembada kedelai, Rp 980,6 miliar swasembada gula, dan Rp1,49 triliun untuk swasembada daging. \"Kalau nanti pada 2014 tidak tercapai, tentu kami akan menyampaikan alasan-alasannya,\" kata dia.
Pengamat pertanian dari IPB Suryo Adiwibowo menilai, peran PT Sang Hyang Seri seharusnya tidak dikerdilkan. Sebab, perusahaan tersebut selama ini ditugasi negara memproduksi dan mendistribusikan benih tanaman pangan dan palawija. \"Seharusnya Sang Hyang Seri lebih diberdayakan sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian untuk mencapai swasembada,\" ungkapnya.
Pihaknya menyarankan agar pemerintah mengembalikan status PT Sang Hyang Seri kembali menjadi BUMN, bukan sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia. Sebab, kedua perusahaan ini memiliki karakter yang berbeda. \"Dengan berstatus BUMN, PT Sang Hyang Seri dapat menjalankan peran di bidang pelayanan publik PSO,\" lanjutnya.
Anggota Komisi IV DPR Honing Sari sependapat dengan Suryo. Menurut dia, BUMN bidang pertanian tidak harus seperti swasta yang bertugas hanya mencari keuntungan semata. Melainkan harus melayani para petani dengan lebih profesional. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah masih berkewajiban memberikan subsidi kepada petani. \"Termasuk di dalamnya adalah subsidi benih,\" tambahnya.
Dengan memberikan subsidi di bidang pertanian, pihaknya berharap petani bisa lebih sejahtera hidupnya dan lebih bergairah melakukan aktivitas di bidang pertanian. Dengan begitu, jumlah petani tidak terus berkurang dan di masa depan Indonesia tidak bergantung lagi kepada impor. \"Sesuai konstitusi, kita harus bisa mewujudkan negara yang berdikari di bidang pangan,\" jelasnya.
(wir/oki)