Lahan Industri Terganjal Infrastruktur

Senin 23-12-2013,00:00 WIB

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pemerintah daerah (pemda) dan investor membuka lahan industri baru di luar Jawa. Sebab, tahun depan setidaknya dibutuhkan 2.847 hektare lahan untuk pembangunan kawasan industri baru di berbagai wilayah.

           \"Penyebaran kawasan industri di luar Jawa diharapkan secara bertahap mengurangi konsentrasi kawasan industri di Jawa. Sekarang 75 persen kawasan industri ada di Jawa, saya harapkan tahun depan bisa 60 persen. Di Jabodetabek sudah penuh, harganya juga sangat mahal,\" ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di Jakarta akhir pekan lalu (22/12).

             Kebutuhan lahan untuk industri tahun ini mencapai 2.372,59 hektare, sedangkan tahun depan diproyeksikan 2.847,10 hektare. \"Kebutuhan lahan kawasan industri ini mengiringi masuknya investasi. Jadi harus ada penambahan kawasan industri baru terutama di luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,\" ungkapnya.

          Pengembangan kawasan industri di luar Jawa akan disesuaikan dengan bahan baku yang dominan di wilayah tersebut. Sayangnya, pengembangan kawasan industri di luar Jawa masih terkendala infrastruktur. \"Banyak investor kawasan industri yang ingin masuk Sumatera tapi menunggu jalan tol. Sebab itu menyangkut kelancaran distribusi,\" sebutnya.

            Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia Andrinof Chaniago menilai, pembangunan infrastruktur di luar Jawa memang diperlukan. Khususnya bagi kawasan yang memiliki potensi ekonomi cukup tinggi. \"Seperti kawasan pergudangan, pelabuhan, pertambangan, maupun perkebunan yang potensial di Sumatera,\" lanjutnya.

       Namun,.dia mengingatkan agar pengembang infrastruktur seperti tol Trans Sumatera dipercayakan kepada perusahaan lokal, khususnya BUMN. \"Bukan kepada perusahaan asing karena bisa saja ada motif untuk mengeruk sumber daya alam secara besar-besaran untuk kepentingan pihak luar atau asing,\" sambungnya.

       Anggota DPR Rully Chairul Azwar menambahkan, program yang sudah dicanangkan pemerintah dalam MP3EI (Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) sudah sangat bagus jika dijalankan secara maksimal. \"Seperti pembangunan jalan tol Trans Sumatera itu adalah terobosan yang bagus untuk membuka keterisolasian beberapa wilayah di sana,\" tukasnya.

             Menurut dia, proyek-proyek infrastruktur semacam tu diyakini dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sebab, ketertinggalan ekonomi masyarakat di luar Jawa banyak karena faktor infrastruktur. \"Jalan yang masih sangat minim dan kualitasnya rendah menyebabkan biaya ekonomi seperti logistik menjadi tinggi,\" jelasnya.

(wir/oki)

Tags :
Kategori :

Terkait