JAKARTA - Riset internal Partai Gerindra menemukan 25 juta pemilih “hantu” alias fiktif dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) untuk pemilu 2014 mendatang. Fakta ini mendorong Gerindra terus bersikap kritis pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bekerja secara profesional.
“KPU sekarang harus profesional. Hubungan kami sangat baik dengan KPU, namun kami beri kritik untuk perbaikan kualitas,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, saat ditemui hari ini (Senin, 23/12) di gedung DPP Gerindra, Jakarta Selatan.
Fadli menyebut, jumlah 25 juta pemilih hantu itu didapatkan dari hasil survei dengan metode sampel. Jika dihitung secara keseluruhan, maka jumlahnya akan semakin banyak.
“Jumlahnya masih signifikan. Kami harapkan KPU segera bersihkan karena kadang ada satu NIK sampai delapan orang. Ini masih sampel, kalau keseluruhan bakal lebih banyak lagi,” katanya.
Atas temuan ini, Fadli menyebut partainya akan menyampaikannya ke KPU agar segera ditindaklanjuti. “Ya, akan kami laporkan. Pasti. Karena kami ingin pemilu yang baik, yang bersih,” tandasnya.
(jpnn)