JAKARTA - Sistem informasi logistik (silog) yang menjadi rencana besar Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dengan pemantauan pengadaan barang dan jasa pemilihan umum (pemilu) resmi diluncurkan. Silog KPU yang diluncurkan kemarin itu ditujukan untuk memberikan akses informasi soal perkembangan logistik kepada peserta pemilu, pemantau, maupun publik secara luas.
Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan, dalam beberapa gelaran pemilu, belum pernah ada sistem pemantauan pengadaan barang dan jasa, termasuk distribusinya, yang bisa dipantau langsung oleh publik. Silog yang diluncurkan KPU saat ini merupakan upaya terobosan untuk memberikan akses langsung terhadap segala proses dan perkembangan logistik.
\"Pengelolaan logistik Pemilu 2014 secara jumlah harus tepat, mutunya harus tepat, tujuannya harus tepat, sasarannya harus tepat, dan harganya harus tepat. Itu bisa didukung dengan data dan informasi yang akurat,\" ujar Husni dalam peluncuran silog di kantor KPU, Jakarta, kemarin (24/12). Silog merupakan hasil kerja sama KPU\"dengan Institut Teknologi Bandung dan Badan Informasi Geospasial.
Silog, kata Husni, dibentuk bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan informasi bagi masyarakat. Internal KPU juga memiliki kepentingan untuk mengetahui proses pengadaan logistik. Termasuk kebutuhan dan persiapan yang dilakukan untuk distribusi logistik hingga ke tempat pemungutan suara (TPS). \"Silog ini sekaligus mempermudah pengawasan sehingga mutu Pemilu 2014 diharapkan lebih baik daripada Pemilu 2009,\" tutur mantan komisioner KPU Sumatera Barat itu.
Meski demikian, silog tidak bisa menyuguhkan data informasi tanpa bantuan KPU daerah. Husni menyatakan, KPU berharap KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota bisa secara berkala menyampaikan update terkait dengan perkembangan logistik beserta distribusinya melalui silog. \"Sehingga datanya terus menunjukkan progres dan perkembangan yang dibutuhkan dalam proses evaluasi dan kebijakan selanjutnya,\" terang dia.
Komisioner KPU Bidang Logistik Arief Budiman menambahkan, silog yang digunakan KPU memiliki informasi pengadaan logistik yang cukup memadai. Sebagai contoh, silog mampu menampilkan jalur distribusi logistik Pemilu 2014 seperti surat suara, kotak suara, formulir, dan tinta.
\"Di silog juga ada peta distribusi, misalnya di mana letak kantor\"KPU\"sesuai titik koordinat. Di situ bisa dilihat berdasar map satelit, peta jalan. Di sini juga bisa ditampilkan jalur pengiriman distribusi apakah lewat laut, darat, dan udara,\" papar Arief.
Dalam situs www.silog.kpu.go.id, publik bisa melihat langsung kebutuhan surat suara serta jumlah TPS dan PPK yang tersebar di 33 provinsi. Publik juga bisa melihat langsung jumlah kotak suara beserta kondisinya saat ini. \"Di sana juga ada informasi kotak suara yang rusak ringan, rusak berat, dan lain-lain,\" terang mantan komisioner KPU Jawa Timur itu.
(bay/c9/tom)