Senjata Utama Untuk Asian Games 2014
JAKARTA - Estafet gaya ganti putra menjadi satu dari lima nomor penyumbang medali emas di SEA Games 2013 kemarin. Sukses itu sekaligus menjadikan nomor tersebut penguasa di SEA Games selama tiga edisi beruntun, 2009, 2011 dan 2013. Dengan catatan itu, PB PRSI pun tidak segan menentukan nomor tersebut sebagai andalan utama di Asian Games 2014 nanti.
Alasannya, di nomor inilah Indonesia selalu mampu mempertahankan posisinya di atas penguasa renang Asia Tenggara, Singapura. Sehingga, tiga kali juara dianggap sudah matang untuk bersaing di level Asia. Meski, untuk bertarung di level Asian Games kekuatannya masih belum menunjukkan hasil maksimal.
Estafet gaya ganti putra sudah pernah terjun di Asian Games tiga tahun yang lalu di Guangzhou, Tiongkok. Sayangnya, Indonesia yang ketika itu digawangi oleh I Gede Siman Sudartawa, Nicko Biondi, Glenn Victor Sutanto, dan Triady Fauzi Shiddiq gagal merasakan persaingan di final. Di heat, mereka harus terdiskualifikasi.
Nah, seakan masih merasa penasaran dengan daya ledak perenang di nomor tersebut, PB PRSI pun kini mencoba kembali peruntungannya di nomor tersebut. Nomor estafet gaya ganti putra pun lebih diunggulkan ketimbang nomor-nomor perorangan yang lain. Kematangan perenangnya di nomor tersebut jadi alasan.
\"Tiga kali medali emas di SEA Games saya rasa sudah cukup untuk bisa maksimal di Asian Games. Merekalah nomor terkuat yang kami miliki saat ini,\" ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB PRSI, Heru Purwanto, ketika ditemui di sela-sela kejuaraan renang antar perkumpulan seluruh Indonesia (KRAPSI), di kolam renang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, sore kemarin (26/12).
Memang, kekuatan Indonesia di nomor itu tidak akan seperti yang ditampilkan di Guangzhou lalu. Posisi Nicko sebagai perenang gaya dada akan digantikan Indra Gunawan. Itu tidak terlepas dari prestasi Nicko yang kian merosot beberapa tahun terakhir ini. Masuknya Indra diharapkan bisa mempertajam kekuatan Indonesia.
Diakuinya, waktu yang tersisa selama delapan atau sembilan bulan ke depan sudah cukup untuk membentuk tim lebih solid. Dan misi tersebut sepertinya tidak akan ada kendala yang berarti. \"Mereka kan sudah sama-sama sejak persiapan SEA Games lalu, itu yang sekarang tinggal kami mantapkan saja,\" ungkap pria yang juga ketua harian Pengprov PRSI DKI Jakarta itu.
Nah, demi misi yang tidak mudah itulah PRSI memutuskan untuk tidak lagi memisahkan latihan tim estafet itu. Artinya, seluruh perenang di nomor estafet itu harus berlatih secara bersama-sama di satu tempat. Baik di Indonesia, ataupun di luar negeri. \"Karena bagaimana pun jika berlatih bersama-sama akan membuat mereka semakin bagus komunikasinya,\" lanjutnya.
Selain estafet gaya ganti putra, setidaknya ada enam nomor lainnya yang akan diikuti Indonesia di Incheon, Korsel, negara penyelenggara Asian Games 2014. Rata-rata di nomor-nomor jarak pendek. Triadi Fauzi akan tampil di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas, Indra Gunawan di 50 dan 100 meter gaya dada.
Lalu, Ricky Anggawijaya dan Siman bakal bahu membahu mengejar medali atau setidaknya merangsek lolos dari heat di Asian Games. \"Sampai sekarang masih belum ada panggilan untuk persiapan Asian Games. Namun, setidaknya untuk tahun depan kami akan berkaca banyak dari kegagalan di Guangzhou lalu. Itu tidak boleh terulang kembali,\" tegas Siman.
(ren)