JAMBI-Meski Ujian Nasional masih lama lagi, namun SMK Veteran Kota Jambi sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi UN yang masih dianggap sebagai momok bagi siswa untuk bisa melenggang ke jenjang pendidikan selanjutnya tersebut.
Salah satu persiapannya adalah dengan menerapkan tambahan jam belajar bagi kelas XII yang sudah dimulai sejak Desember kemarin. Menurut Waka Kesiswaan SMK Veteran, Siti Maimunah, penambahan jam belajar tersebut dilakukan empat kali seminggu dan dilakukan di luar jam belajar regular.
“Persiapan menghadapi UN ini sengaja kami lakukan sejak jauh-jauh hari. Ini untuk lebih memaksimalkan persiapan siswa menghadapi UN, karena biasanya dari tahun ke tahun dapat dipastikan selalu ada kenaikan standar nilai kelulusan. Selain itu, kita ingin siswa memiliki persiapan yang cukup dalam penguasaan materi sehingga bisa mengerjakan soal yang keluar pada saat UN nanti,” ujar Maimunah, kmearin.
Menurutnya, materi yang diberikan saat pemberian jam belajar tambahan tersebut berupa contoh soal UN tahun sebelumnya. Beberapa diantaranya materi yang disusun khusus oleh guru bidang studi masing-masing sesuai dengan kisi-kisi yang didapat dari mempelajari tipe-tipe soal yang biasa muncul dalam UN.
“Dengan adanya persiapan yang matang, kita mengharapkan agar siswa tidak terbebani dengan UN. Secara kejiwaan mereka juga akan lebih siap dan tidak menjadikan UN sebagai momok menakutkan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia mengaku pihaknya secara khusus mendorong siswanya untuk lebih banyak berlatih contoh soal yang saat ini bias dengan mudah didapatkan dari situs internet. Hal tersebut relevan karena saat ini internet sudah demikian menjamur dan siswa sudah begitu akrab dengan dunia internet.
“Jadi manfaatkan kemajuan teknologi tak hanya sekedar untuk gaya hidup belaka atau sekedar main game saja. Mereka kita anjurkan untuk mengunduh contoh soal yang ada dan berlatih,” ujar Maimunah.
Sebagai salah satu insatnsi pendidikan kejuruan yang tergabung dalam kelompok bisnis manajemen, lulusan SMK Veteran menurutnya cukup bersaing di pasar tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan ramainya perekrutan tenaga kerja lulusan dari SMK tersebut.
“Karena itu, kelulusan dan mutu pendidikan menjadi jualan nomor wahid disini. Sebagai salah satu SMK, lulusannya dituntut untuk tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tetapi juga memiliki skill yang dapat diandalkan. Tak hanya untuk mencari kerja tetapi juga berwiraswasta,” papar perempuan berkerudung tersebut.
(lia)