JAKARTA - Survei internal tahap I yang diselenggarakan Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dipastikan tidak akan dibeber secara terbuka ke publik. Meski demikian, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul memberikan bocoran bahwa Dahlan Iskan berada di urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi.
\"Dahlan Iskan dan Pramono Edhie berada di posisi pertama dan kedua,\" ungkap Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Sekretariat Komite Konvensi Jakarta kemarin (8/1). Tanpa menjelaskan lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa petinggi partainya telah membahas hasil tersebut untuk sekaligus mengevaluasi pemenangan pemilu.
Menurut dia, evaluasi tersebut diadakan di kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, beberapa waktu lalu. \"Hadir beberapa petinggi Demokrat seperti Jero Wacik, E.E. Mangindaan, Roy Suryo,\" ujarnya.
Survei internal itu merupakan rangkaian resmi pelaksanaan Konvensi Capres Partai Demokrat. Rencananya, survei yang dilaksanakan oleh tiga lembaga survei sekaligus itu akan dilaksanakan dua kali. Survei kedua yang sekaligus akan menjadi penentu peserta mana yang tampil menjadi pemenang akan dilaksanakan usai Pemilu Legislatif April 2014.
Anggota Komite Konvensi Rully Charis menyatakan bahwa survei tahap I itu sengaja tidak di-publish secara luas karena pihak komite tidak ingin memperlihatkan unsur persaingan dalam pelaksanaan konvensi. \"Kami tidak benturkan satu sama lain peserta konvensi. Survei tahap pertama ini sifatnya evaluasi agar peserta semakin terpacu,\" katanya.
Rully menyatakan, yang diukur di survei bukan hanya elektabilitas dan popularitas sebelas peserta konvensi. Ada beberapa hal lain yang juga dideteksi. \"Persepsi kapabilitas dari masyarakat terhadap peserta juga jadi poin khusus,\" ungkapnya.
Munculnya Dahlan Iskan di puncak tertinggi di antara peserta konvensi lain dalam hal tingkat keterpilihan selaras dengan hasil riset sejumlah lembaga survei selama ini. Terakhir, survei Reform Institute pimpinan Yudi Latif yang dipaparkan pada pertengahan Desember 2013 juga menempatkan menteri BUMN itu di posisi teratas. Elektabilitasnya mencapai 21,93 persen, jauh meninggalkan 10 peserta lain.
Merasa Difitnah, Siap Dicoret
SEMENTARA itu, kemarin Dahlan Iskan mengirimkan surat kepada Panitia Konvensi Partai Demokrat. Surat tertanggal 8 Januari 2014 itu merupakan respons atas pengaduan pihak yang menamakan diri Jaringan Advokat Publik (JAP) kepada panitia konvensi pada Selasa lalu (7/1).
\"Dengan ini saya menyatakan agar panitia tidak ragu-ragu dan langsung mencoret nama saya dari daftar peserta konvensi manakala panitia berkeyakinan bahwa pengaduan tersebut benar adanya,\" tulis Dahlan Iskan dalam suratnya.
Sehari sebelumnya, JAP menyampaikan laporan ke komite konvensi mengenai Dahlan Iskan. Mereka menuding Dahlan telah menyalahgunakan uang negara Rp 37,6 triliun ketika menjabat sebagai direktur utama PT PLN pada 2009/2010. Itu isu lama yang pernah digulirkan sejumlah anggota DPR. Namun, dalam sejumlah kesempatan rapat dengan para wakil rakyat, Dahlan telah memberikan penjelasan terkait dengan hal itu.
\"Saya memang tidak mengklarifikasi tuduhan-tuduhan (dari JAP) tersebut karena saya tidak mau direpotkan oleh fitnah-fitnah seperti itu. Saya berprinsip bahwa saya harus lebih banyak bekerja daripada menanggapi fitnah,\" tambah Dahlan dalam surat yang dia tulis kepada panitia konvensi.
(dyn/c1/fat)