KUALATUNGKAL – Setelah sempat terjadi tarik ulur, kelanjutan pembangunan saluran air (drainase, red) di dalam kota Kualatungkal akhirnya diputuskan tak lagi dianggarkan di tahun 2014. Namun, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tanjab Barat mengaku sudah mengajukan ganti pembangunan drainase utama.
Menurut pihak Dinas PU, pihaknya mengusulkan pembuatan drainase kecil yang akan menembus jalan-jalan di kota Kualatungkal. Pembangunan drainase baru dirancang pemerintah untuk menggantikan saluran lama yang tidak berfungsi karena termakan usia.
Awalnya, masterplan pembangunan drainase dalam kota Kualatungkal direncanakan bakal membentang disetiap jalan protokol dalam Kota Kualatungkal dengan menggunakan sistem pelaksanakan bertahap.
Setiap saluran drainase yang sudah dibangun juga direncanakan bakal dilengkapi pintu buka tutup (katup) untuk menahan air laut pasang masuk dalam kota Kualatungkal. Sayangnya, baru dijalankan satu tahun, pembangunan saluran drainase itu tiba-tiba dihentikan.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjab Barat, Zulkifli mengatakan, lanjutan pembangunan drainase induk tidak teranggarkan pada APBD tahun 2014. “Drainase pada saat ini tidak teranggarkan melalui APBD karena tidak disetujui dewan,” ujar Zulkifli kepada sejumlah wartawan, Selasa (7/1) lalu.
Namun, Pemkab Tanjab Barat melalui Dinas PU juga sudah menyiapkan rencana candangan pembangunan saluran parit cacing secara menyeluruh di Kabupaten Tanjab Barat. Pembangunan parit cacing ini dianggap perlu untuk bisa mengeluarkan air di kolong-kolong rumah warga ke saluran induk drainase. “Kalau drainase yang di parit-parit untuk menembus saluran air tetap kita anggarkan,” sambungnya.
Ditanya lebih lanjut, Zulkifli belum bisa menyebut total dana yang dianggarkan karena masih dalam proses untuk diajukan ke dewan. “Se-Tanjab Barat kita anggarkan semua. Tetapi kita ajukan yang kecil-kecil dulu,” tandasnya.
(sun)