Banjir Kepung Jambi

Rabu 15-01-2014,00:00 WIB

Longsor di Tapan, 17 Jam Transportasi Putus

JAMBI – Bencana banjir sepertinya tak hanya mengepung ibukota, tapi juga Jambi. Ada ratusan rumah yang terendam akibat banjir tersebut. Di Tebo sendiri ada enam desa yang terendam. Misalnya di Kecamatan Muara Tabir.
Yaitu desa seperti didesa Intan Tuo, Embacang Gedang, Olak Kemang, Tanah Garo dan Tambun Arang.  Hal ini disebabkan meluapnya air Sungai Batang Tabir. Akibat banjir tersebut, seluruh aktivitas masyarakat terhenti.
Bupati Tebo H Sukandar mengatakan, banjir berasal dari luapan air Sungai Tabir yang tak mampu menampung guyuran hujan.
\" Banjir meluas hampir seluruh desa di Kecamatan Muara Tabir. Sekarang ada ribuan KK yang terendam banjir, sebagian diantara mereka terpaksa mengungsi,\"terang Bupati.
Sementara itu, salah seorang warga desa Bangko Pintas, Sudar  mengungkapkan, banjir sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu dan telah merendam puluhan rumah. Selain itu, banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir yang terbesar yang pernah terjadi sejak 10 tahun lalu.
\" Ini banjir besar, biasanya kalau banjir tidak separah ini,\" jelasnya..
Akibat banjir yang menghantam Kabupaten Kerinci beberapa hari yang lalu mengakibatkan 667 rumah digenangi air. Bahkan satu rumah hanyut dibawa derasnya air sungai Batang Merao.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci, Darifus Selasa (14/1) kemarin mengatakan, data global sementara banjir bandang di Kabupaten Kerinci beberapa hari yang lalu mengakibatkan 667 rumah digenangi air, kemudian kerusakan bronjong sepanjang 600 meter, lalu 8 titik jembatan desa rusak. \"6 jalan lingkungan sepanjang 350 meter juga rusak akibat banjir,\" ungkapnya.
Selain itu terjadi juga longsor di 7 titik. Tidak hanya itu 28 hektar sawah digenangi air. \"Sawah yang tergenang air 28 hektar,\" sebutnya.
Hujan deras yang mengguyuri kabupaten Merangin beberapa hari ini, membuat tiga kecamatan di Merangin di terjang banjir.  Banjir yang melanda tiga kecamatan tersebut, hingga Pukul 11.00 Wib, dini hari kondisi air masih juga belum surut.
Banjir yang masih mengenangi pemukiman warga dengan ketinggian dua meter tersebut,  tidak adanya upaya dari pemerintah membuat masyarakat masih bertahan di rumah yang di genangi air setinggi dua meter tersebut.
Sedangkan di Kecamatan Tabir Timur, dari pantauan kemarin Senin (13/01). Berapa rumah, puskesmas, dan mesjid ikut tenggal akibat banjir.
Seperti di Dusun Rantau Tenang 60 rmh tegelam, Dusun Kembang Bungo 158 rumah, Dusun Lebak Bento  30 rumah, dan Dusen Padang Kelapo 70 rumah.
Sementara di Dusun Sungai  Limau, sebanyak  318 besderta  4 masjid dan  3  Puskesdes juga terendam banjir
\"Saat ini berapa desa di Kecamatan Tabir timur terendam, Ketinggian air pun mencapai 1,5 hingga 2 meter. Saat ini ondisi air mulai surut\" ungkap Afrizal BPBD.

Sungaipenuh-Tapan Longsor Lagi

 

Ruas jalan penghubung antara Kota Sungaipenuh dengan perbatasan Sumatera Barat yakni Tapan kembali terputus. Pasalnya, longsor kembali terjadi di ruas jalan tersebut yang menghubungkan dua daerah ini.

                Tak tanggung-tanggung, longsor bahkan terjadi di 6 titik di ruas jalan tersebut. Hal ini disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di lokasi tersebut. “Lalu lintas memang sempat terganggu untuk beberapa saat,” kata PPPK Pembangunan Wilayah 7 Kerinci, Febrila Kusnondo kepada harian ini, Senin (13/1) lalu.

                Menurutnya, longsor terjadi sekitar pukul 17. 30 WIB Minggu (12/1). Akibatnya, kendaraan yang akan melintas terhenti. Dia mengatakan, longsor dan pohon tumbang ini terjadi dengan panjang sekitar 20 meter.

Diuraikannya, 6 titik longsor dan pohon tumbang itu diantaranya, KM 18, lalu di KM 28, di KM 30, KM 32, dan KM 36. “Kejadiannya sore kemarin (Minggu (12/1), red) sekitar pukul 17. 30 WIB,” terangnya.

Lalu lintas sempat terganggu hingga 17 jam 30 menit akibat kejadian tersebut. “Longsor baru bisa diatasi sekitar pukul 11. 00 tadi (Senin (13/1), red),” tambahnya.

Diterangkannya, untuk mengatasi kejadian itu, pihaknya sudah menerjunkan alat ke lokasi. Alat yang diterjunkan merupakan alat milik Dinas PU Provinsi Jambi dan juga alat milik PU Kota Sungaipenuh.

“Ada 6 titik longsor di ruas jalan Sungaipenuh- Tapan batas Sumbar. Yang 2 kurang lebih 20 meter panjangnya, lalu yang lainnya ada pohon tumbang. Kita distribusi alat selama 2 jam dari Sungaipenuh. Ini alat Provinsi dibantu alat kota Sungaipenuh, ada 1 unit eksavator dan tronton PU Kota Sungaipenuh,” ujarnya.

Dia menyebut, pihaknya tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi longsor susulan bisa saja kembali terjadi. “Hingga kemarin siang lalu lintas sudah lancar namun masih bersiaga di lokasi mana tahu ada longsor susulan. Kendaraan sudah bisa lewat di lokasi. Kami tetap standby dengan alat di lokasi karena di lokasi hujan terus. Bisa jadi akan ada longsor lagi nanti,” pungkasnya.

(wsn/bjg/dik/Azk)

Tags :
Kategori :

Terkait