\"Kalau saya dipandang sebagai pendekar, dalam cerita Kho Ping Hoo, tidak ada dua pendekar yang berperang. Salah satunya mengalah,\" tutur Mahfud. Dua pendekar yang dimaksud adalah dirinya dan Dahlan.
Sematan pendekar dilontarkan pakar komunikasi Effendi Gazali yang bertindak sebagai moderator dalam diskusi itu. \"Diskusi ini adalah pertemuan dua pendekar. Mahfud M.D. adalah pendekar hukum, sedangkan Dahlan Iskan pendekar kemajuan ekonomi,\" ujar Effendi saat membuka diskusi.
Mahfud menceritakan, di antara nama-nama yang menjadi peserta konvensi, ada tiga yang diunggulkan. Yakni dirinya, Jusuf Kalla (JK), dan Dahlan. JK kemudian menyatakan tidak bersedia. Nah, sebelum konvensi dimulai, Mahfud mengaku berkomunikasi dengan Dahlan. Keputusannya, Dahlan yang maju ikut konvensi.
\"Kalau dua-duanya maju, rugi. Kalau saya dan Pak Dahlan bertarung, bisa dikalahkan yang lain,\" tuturnya. Mahfud lantas memilih berjuang di luar konvensi. \"Silakan Pak Dahlan maju. Mungkin suatu saat kita bertemu di ujung perjalanan,\" imbuh Mahfud yang disambut tepuk tangan peserta diskusi.
Namun, menteri pertahanan di era Presiden Gus Dur itu belum berkomentar banyak saat disodori pertanyaan bakal duet dengan Dahlan dalam pilpres mendatang. \"Tuhan sudah mengatur. Tinggal sekarang bagaimana kita konsolidasi menuju skenario Tuhan itu,\" ujar Mahfud diplomatis.
Dahlan akhirnya ikut bersuara atas pengakuan Mahfud tentang penolakannya mengikuti konvensi. Menteri BUMN itu mengatakan sebenarnya ingin merahasiakan komunikasinya dengan Mahfud sebelum pelaksanaan konvensi. \"Saya bertekad merahasiakan komunikasi itu sebagai kenang-kenangan dari orang yang begitu luar biasa. Tapi, sekarang beliau yang membukanya,\" kata Dahlan.
Tentang figur Mahfud, Dahlan mengungkapkan, sekitar setahun yang lalu Presiden SBY pernah meminta survei dari intelektual terkait dengan sosok pemimpin mendatang. Hasilnya, Mahfud menduduki peringkat pertama dan Dahlan di nomor kedua.
Namun, Dahlan juga menjawab diplomatis tentang spekulasi berpasangan dengan Mahfud dalam pilpres. \"Saya belum tentu menang konvensi Partai Demokrat. Pak Mahfud juga belum tentu dapat partai. Kalau akhirnya kami bersama menjemput takdir, kan tidak salah-salah amat,\" terang Dahlan yang disambut riuh tawa peserta diskusi.
(fal/c9/kim)