Industri Minuman Ringan Bangun Pabrik

Senin 20-01-2014,00:00 WIB

SURABAYA- Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan investasi baru di daerah. Salah satunya investasi di sektor makanan minuman. Apalagi, sektor konsumsi dalam negeri diyakini terus mencatat pertumbuhan gemilang. Makanya, pelaku usaha harus mengantisipasi dengan melakukan investasi baru.

                Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pertumbuhan industri dalam negeri didorong tiga sektor, antara lain industri baja, industri makanan minuman (mamin) dan industri angkutan. Khusus industri minuman yang merupakan sub sektor industri mamin, mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Apalagi industri terkait melakukan ekspansi ke daerah di luar Jabodetabek.

                \"Sebab policy pemerintah mendorong persebaran industri, tidak hanya di Jabodetabek. Tapi saya yakin tren investasi pada 2014 akan tinggi, salah satunya investasi yang dilakukan PT Multi Bintang Indonesia yang membangun pabrik minuman non alkohol,\" katanya di sela peletakan batu pertama pabrik minuman ringan PT Multi Bintang Indonesia di Mojokerto kemarin (17/1).

                Sampai kuartal ketiga, pertumbuhan industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,45 persen. Sedangkan kontribusi terhadap PDB industri non migas sebesar 35,43 persen. Sementara untuk industri minuman ringan pada tahun lalu tumbuh 11 persen, sedangkan pertumbuhan rata-rata minuman ringan berkarbonasi 2,6 persen. Menperin yakin, investasi tersebut dapat menekan impor minuman ringan berkarbonasi yang pada 2012 tercatat USD 20,03 juta. Selain itu dapat mendorong ekspor minuman ringan yang terus tumbuh. Pada 2013 lalu ekspor minuman ringan naik menjadi USD 44 juta dari tahun sebelumnya USD 36 juta. Sedangkan pada 2011 hanya USD 18 juta.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar mengatakan sektor konsumsi yang diprediksi tumbuh signifikan diantisipasi pelaku usaha, salah satunya dengan menanamkan modal. Banyaknya industri yang berinvestasi mematahkan prediksi yang menyatakan arus investasi bakal menurun karena agenda pemilu. \"Tidak ada investor yang menunda investasi mereka, bahkan justru dilakukan pada tahun ini. Kami mencatat investasi tahun ini bisa tumbuh 15 persen dibandingkan 2013 lalu atau sekitar Rp 450 triliun,\" tandasnya.

Mahendra juga mengutip dari lembaga riset McKenzie yang menyatakan kontribusi consumer market pada 2010 sebesar USD 0,5 triliun dari total PDB USD 1 triliun. Dicontohkan penyumbang sektor konsumsi terbesar seperti makanan minuman, pertanian, perikanan dan sektor lainnya. Kemudian pada 2030, sektor konsumsi diperkirakan tumbuh menjadi USD 2 triliun. \"Nah pertumbuhan itu diantisipasi dengan baik oleh pelaku usaha. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi dan kelas menengah yang terus meningkat,\" tuturnya.

Presdir Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk Cosmas Batubara mengatakan pabrik tersebut siap beroperasi pada Mei 2014 dengan nilai investasi sebesar Rp 210 miliar. Pabrik ini menjadi fasilitas produksi ketiga setelah pabrik di Tangerang dan Sampang Agung Mojokerto. Kapasitas produksi pabrik yang memproduksi minuman non alkohol itu sebanyak 500 ribu hektoliter. \"Kami menggunakan manajemen standar internasional, baik mulai penggunaan bahan baku, energi, proses produksi sampai manajemen sumber daya manusia,\" tuturnya.

(res)

 

                

Tags :
Kategori :

Terkait