Banjir Makin Besar di Niaso

Selasa 21-01-2014,00:00 WIB

JAMBI – Banjir di Niaso mulai meninggi. Padahal sehari sebelumnya ketinggian air hanya mencapai 15-20 centimeter. Namun kini ketinggian air mencapai antara 30-35 centimeter. Bagi pengendara kendaraan bermotor wajib berhati-hati. Pasalnya bila kendaraan yang dipergunakan mendadak berhenti ditengah-tengah air. Bisa dipastikan kendaraan mogok. Seperti pantauan wartawan ini kemarin (20/1), terlihat salah seorang pengendara kendaraan roda dua yang dipaksa mendorong kendaraannya. Karena motor yang digunakan tiba-tiba berhenti ditengah-tengah rendaman air.
\"Air mulai naik sejak malam tadi,\" ujar Heri warga sekitar.
Menurutnya, bukan hanya dijalan tersebut yang mengalami peningakatan air. Tapi juga disepanjang jalan utama air sudah mendekati badan jalan.
\"Bahkan jarak air kejalan sekitar satu meter lagi,\" jelasnya.
Dari pantauan wartawan ini,  di lapangan, genangan air mengakibatkan terendamnya balai Desa Danau Lamo. Dan beberapa rumah warga lainnya.
Tingginya permukaan air membawa berkah bagi warga sekitar yang memiliki gerobak. Gerobak-gerobak ini dipergunakan untuk mengangkut motor milik warga yang akan melintas.

 

Akibat Banjir,  Jalan Rusak Parah

Sementara itu, pasca banjir yang merendam beberapa desa di Kecamatan Muara Tabir, ternyata berakibat  pada  kerusakan jalan di beberapa desa di kecamatan Muara Tabir. Terlebih kondisi jalan semakin diperparah oleh genangan air yang  masih belum mengering.
\"Kalau kemarin cuma becek atau berlubang,  sekarang jadi tambah parah, beberapa  kerusak an baru bermunculan di badan jalan  dan bahakan ada aspalnya yang tidak melekat lagi,\" kata Mualim, Kasi Pemerintahan di Kecamatan Muara Tabir.

Dijelaskannya, penyebab utama terjadinya kerusakan jalan di lokasi karena timbulnya banyak genangan air. Saat ini diantaranya selain jalan  Desa Bangun Seranten yang rusak , juga terjadi kerusakan di jalan di Desa Pintas Tuo, Desa Olak Kemang,  dan Desa  Tambun Arang. Kondisi itu diperparah dengan aktivitas kendaraan mobil maupun sepeda motor  yang harus  melintasi jalan-jalan tersebut. Sementara  jalan di Desa Tambun Arang dan Desa Olak Kemang justru tidak bisa dilewati kendaraan yang bertonase berat.
\"Jalan rusak, meskipun banjir sudah surut, tapi faktor hujan dan genangan air yang berlumpur , membuat beberapa titik jalan tidak bisa dilewati kendaraan,\" sebutnya.

(azk/yos)

Tags :
Kategori :

Terkait