SURABAYA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkantor pusat di Gresik, Jatim. Karena itu, emiten berkode SMGR berupaya mempertahankan market leader di provinsi home base. Ini seiring banyak bermunculan pabrik semen di Jatim. Antara lain, Holcim dan Bosowa.
Kadept Pengembangan Pemasaran Semen Indonesia Rudi Hartono mengatakan Semen Indonesia dengan produknya merek Semen Gresik menargetkan penguasaan pasar di Jatim tahun ini, 73 persen. Target ini naik satu persen banding market share sebelumnya.
\"Pasar Jatim selama ini menyerap sekitar 45 persen dari total produksi perseroan. Artinya, provinsi ini memang masih menjadi penopang penjualan perseroan. Sementara dari total penjualan di Jatim, sekitar 30 persen dikontribusi oleh wilayah I yang meliputi Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto,\" kata Rudi
Rudi menambahkan untuk mencapai target tersebut SMGR akan melakukan beberapa strategi diantaranya dengan melakukan customer gathering secara berkala. Tujuannya dengan meningkatkan sinergi pemasaran dengan memprioritaskan ketersediaan barang, sehingga konsumen lebih nyaman karena barang yang dicari selalu tersedia.
Menurut Rudi capaian yang telah diperoleh Semen Indonesia menjadi market leader merupakan buah dari keunggulan produk yang dimiliki serta. penerapan strategi pemasaran yang terpadu.
\"Keberadaan pelabuhan khusus serta, packing plant yang tersebar diseluruh Indonesia juga sangat membantu dalam efisiensi terutama dalam hal biaya transportasi dan distribusi,\" katanya.
Sepanjang, 2013 kinerja menunjukkan hasil positip. Penjualan perusahaan pelat merah itu mencapai 28 juta ton naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya, 22 juta ton. Revenue tercatat Rp 22,5 triliun naik 27 persen. Ebitda membukukan Rp 7,99 triliun tumbuh 25 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp 6,44 triliun. Perseroan juga mampu menguasai pasar domestik dengan market share, 43,8 persen.
(dio)