MUARABULIAN - Dinas Sosnakertrans Batanghari yang notabenenya adalah SKPD yang berperan membantu jika ada bencana, ternyata tidak ada persiapan. Buktinya, hingga kini tidak ada warga yang terkena banjir, mendapatkan bantuan dari pemerintah.
‘’Stock beras, sandang dan pangan tidak ada dalam gudang. Stock yang ado berupa tikar, sarden 20 dus dan mie lebih kurang 40 dus, paket lauk pauk 40 dus, dan juga selimut tinggal 3,\" ungkap Kabid Sosial Dinas Sosnakertrans Batanghari, Syukri.
Diakuinya, belum lama ini pihaknya juga telah membuat surat permintaan ke pusat untuk meminta bantuan, namun hingga sejauh ini belum ada balasan. Biasanya pihaknya, memang ada jatah 5 ton beras pertahun.
Stok yang ada di gudang penyimpanan, merupakan sisa bantuan tahun sebelumnya. Namun pihaknya tetap berkoordinasi dengan Dinas BPBD Batanghari. Pasalnya saat ini yang mereka yang mempunyai kewenangan lebih besar terkait banjir.
Sementara Kepala BPBD Batanghari, Edi Fernando, mengklaim banjir yang melanda Batanghari masih dalam kategori Siaga IV, sehingga warga masih bisa melakukan aktifitas seperti biasa, tanpa menunggu bantuan dari Pemkab Batanghari.
‘’Pemkab baru memberikan bantuan ketika banjir telah memasuki Siaga I. lagi pula BPBD Batanghari hanya memiliki stok beras sisa Tahun 2013 sebanyak 1,2 Ton, dan sebagian besar beras sudah rusak alias banyak kutunya, makanya kami musnahkan,” cetus Edi.
Selain beras, sisa bantuan banjir 2013 seperti mie instan dan sarden, diakui Edi telah diberikan kepada beberapa panti asuhan. “Lagi pula masa kadaluarsanya tinggal dua minggu, kok,” kilahnya.
Sayang, Edi tidak bisa menunjukkan berita acara pemusnahan beras dan pemberian bantuan mie instans serta sarden, yang merupakan sisa bantuan banjir 2013. Padahal, setiap jenis bantuan yang disumbangkan kepada pihak BPBD atau sebaliknya, harus dilengkapi berita acara.
(adi)