“Malahan dulu itu buat keripiknya pakai sugu kayu punya suami waktu masih kerja nukang,” kenang ibu 3 anak ini.
Mendapat antusias pasar yang berlebih, usaha ini terus berkembang dari tahun ketahun. Selain menjual produk yang diolah sendiri, perempuan asal Ponorogo ini juga turut menjual makanan kletikan (makanan ringan. Red) yang didatangkannya langsung dari pulau jawa. Hingga di tahun 2007, perempuan ini mendapatkan bantuan dari PetroChina, salah satu perusahaan migas yang beroperasi diwilayah tersebut untuk mendirikan toko didepan kediamannya.
Meskipun merupakan usaha pribadi, namun usaha Mak Denok ini cukup memberi kontribusi pemasukan kepada masyarakat sekitar melalui tenaga kerja yang diserapnya. Dan berkat idenya yang kreatif, kini banyak masyarakat yang melirik usaha serupa.
Ditanya mengenai omsetnya, dengan senyum ibu ini menjawab bahwa omsetnya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan membiayai sekolah ketiga anaknya. (*)