JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali gagal menembus level psikologis 4.500. Sempat menyentuh beberapa kali, pada sesi penutupan indeks harus puas hanya naik 26,096 poin (0,584 persen) ke level 4.496,286. Sedangkan indeks LQ45 menguat 4,14 poin (0,55 persen) ke 756,28.
Analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, penguatan IHSG didukung kenaikan bursa regional dan kurs rupiah, serta penurunan yield (imbal hasil) Surat Utang Negara (SUN). \"Bursa regional didorong kenaikan bursa Wall Street setelah Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan akan meneruskan kebijakan pendahulunya,\" ungkapnya kemarin.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari neraca perdagangan Januari 2014 tercatat surplus USD 31,86 miliar atau lebih tinggi dari USD 23,4 miliar perkiraan konsensus. Data ekspor juga tumbuh 10,6 persen secara year on year atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan 0,1 persen perkiraan konsensus. Namun impor juga tumbuh 10,0 persen dan melampaui perkiraan konsensus di level 4,0 persen secara year on year.
Terkait penurunan yield SUN yang dinilai telah mencapai level psikologis baru, menurut dia, untuk 10 tahun tercatat di bawah 9 persen dan 5 tahun di bawah 8 persen. Sedangkan kurs rupiah mendekati batas psikologis baru di level Rp 12.100 per dolar Amerika Serikat (USD).
Sayangnya, data positif itu belum cukup kuat mendorong IHSG menembus level psikologis 4.500. \"Ini adalah ketiga kalinya IHSG berhasil melewati level 4.500 untuk sementara waktu, tetapi akhirnya harus jatuh kembali,\" ulasnya. Kegagalan menembus level psikologis itu dinilai Purwoko wajar. Sebab, return IHSG secara year to date tercatat paling tinggi di antara bursa lainnya.
Sejak awal tahun sampai kemarin, IHSG sudah tumbuh 4,6 persen di atas bursa Manila (3,7 persen), Hongkong (minus 5,8 persen), Singapura (minus 4,4 persen), dan Dow Jones (minus 3,5 persen). Lalu Kuala Lumpur (minus 2,3 persen) dan Bangkok (minus 0,2 persen).
Pada perdagangan hari ini pihaknya memroyeksikan IHSG bergerak konsolidasi. Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya aksi ambil untung. Indeks diperkirakan bergerak di kisaran support 4.460 dan resistance 4.520.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 210.594 kali dengan volume 4,742 miliar lembar senilai Rp 5,896 triliun. Sebanyak 179 saham naik, 95 turun, dan 218 stagnan. Investor tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 418,5 miliar.
Pada penutupan perdagangan kemarin bursa Asia kompak hijau. Indeks Straits Times naik 6,35 poin (0,21 persen) ke 3.035,45. Indeks Nikkei 225 menguat 81,72 poin (0,56 persen) ke 14.800,06. Indeks Hang Seng melesat 322,81 poin (1,47 persen) ke 22.285,79. Indeks Composite Shanghai naik 6,29 poin (0,30 persen) ke 2.109,96.
(gen/oki)