Dipicu Napi Sakit, Tiga Terluka
LHOKSEUMAWE - Ratusan Narapidana klas II A di LP Lhokseumawe, mengamuk akibat unsur ketidakadilan dan kemanusiaan. Akibatnya, bangunan LP yang berada di belakang kantor Walikota Lhokseumawe, dibakar, Minggu dinihari (16/2).
Rentetan tembakan pun memecahkan kesunyian malam menyusul aksi lempar batu yang dilakukan oleh napi sekira pukul 23.55 WIB. Diperparah lagi, semakin maraknya sijago merah menjilati satu persatu bagunan LP Lhokseumawe, yang dibangun tahun 1913 itu.
Api baru dapat dijinakan tiga jam kemudian setelah tim Brimob, Polres, Pemadam, TNI berjibaku dibawah lemparan batu yang dilakukan dari dalam LP. Satu orang petugas pemadam terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah kepalanya berdarah terkena batu, sekira pukul 00.05 WIB.
Syukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, baik dialami petugas maupun napi kendati api menghanguskan depan kantor LP sepanjang 50 meter. Sedangkan kondisi setiap ruang sel yang dipadati 399 orang masih dalam kondisi aman. Hanya saja, beberapa peralatan di LP ikut terbakar baik bagian administrasi maupun alat-alat elektronik.
Ekses lain dari tragedi rentetan senjata yang dilepas petugas keamanan untuk menenangkan ratusan napi, disebut-sebut tiga diantara napi\" mengalami luka terkena serpihan. Dua dari napi sempat dibawa ke rumah sakit, Minggu pagi dan seorang lagi masih berada di LP.
Korban yang tak sempat mendapat pertolongan medis, menderita luka pada bagian paha kanannya. Sementara pantauan Rakyat Aceh (JPNN, red),korban sebenarnya sempat dibawa keluar LP oleh Kakanwil Dephumham Aceh, sekira pukul 09.00 WIB untuk mendapat pertolongan medis.
Kebetulan berpapasan dengan Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto, akhirnya menganjurkan untuk membawa kembali napi itu ke dalam LP dengan alasan hanya luka ringan.
Berangnya ratusan napi di Lhokseumawe, langsung mendapat respon Kapolda Aceh, Irjen Pol Herman Effendi dan Kakanwil Hukum dan HAM, Aceh, Fathlurachman, SH,MM. Sebab, pukul 09.05 WIB setelah terbang menggunakan helikopter dari Banda Aceh, Kapolda melakukan dialog bersama narapidana. Tentu dengan mendapat pengawalan ketat.
Usai dialog dan melihat kondisi napi dan bangunan LP, Kapolda menyebutkan amukan napi yang berujung pembakaran bangunan tidak terlepas dari kabar seorang napi yang sakit.
\"Ini akibat keterbatasan saja baik itu fasilitas maupun pelayanan. Ya, awal pertama katanya ada yang sakit. Yang sakit minta izin. Itu yang tidak diizinkan. Ya itu saja sebenarnya titik pemicu,\" jawab Kapolda menjawab Rakyat Aceh (jawapos group, red), usai berdialog dengan ratusan napi .
\"Lebih lanjut menurut kapolda, para napi besar kemungkinan tidak dievakuasi ke LP lain mengingat kondisi ruang sel tidak mengalami kerusakan berarti. \"Kalau menurut saya, karena\" tempatnya masih bisa dipakai ya disini saja. Cuma bangunan kantor LP ini saja yang terbakar. Sedangkan ruang sel baik-baik saja,\" kata Kapolda sembaru menyebutkan bila ada upaya rehab bagunan LP\" itu lain lagi. (*)