PALEMBANG – Penyelidikan panjang yang dilakukan jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel, membuahkan hasil. Setelah 10 hari menguntit perjalanan kurir narkoba dari Medan-Palembang, petugas akhirnya berhasil meringkus kedua kurir lintas provinsi itu beserta diamankan 120 kg ganja asal Aceh.
Kedua tersangka Madun (27) dan Zen Hasyimi (30), ditangkap di Jl Soekarno-Hatta, dekat jalan lintas menuju Terminal Alang-alang Lebar (AAL), Palembang, Minggu (16/2) sekitar pukul 06.30 WIB. Mereka mengendarai mobil Toyota Kijang Innova warna hitam bernopol BK 1947 JR.
Ganja itu berbentuk 118 “batu bata”, dikemas kertas koran dan dilapisi lakban warna bening dan krem. Disimpan secara terpisah, sebagian dalam tas ransel warna merah merek The South Face, dan sebagian lagi dalam karung diletakkan di bagasi belakang. Tersangka MD tercatat warga Jl Merdeka, Lr Rambutan, Lhokseumawe, Aceh. Tersangka ZH (30) warga Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Aceh
“Saat itu pelaku menggunakan dua buah kendaraan, kami duga (Toyota) Avanza sebagai pengintai dan pengawal. Namun pada saat pencegatan, hanya satu kendaraan yakni Toyota Innova warna hitam nopol BK 1947 JR yang dapat diamankan. Berisi dua tersangka, inisial ZH dan MD,” ujar Kepala BNN Provinsi Sumsel, Brigjen Bontor Hutapea, dalam gelar ungkap perkara, kemarin (17/2).
Dikatakan Bontor, sebelum tiba di Palembang, tersangka MD dan ZH yang mengendarai Avanza, bersama dua pelaku lagi yang mengendarai Innova, dari Aceh sempat singgah di Kota Medan. Setelah transit di Medan, mereka baru bergerak ke Palembang pada Jumat sore (14/2).
“Anggota kami ikut langsung mengintai di belakang mereka. Setelah dipastikan akan dipasok di Palembang, melalui koordinasi akhirnya berhasil kami cegat. Kini kami masih kembangkan dan didalami lagi keterangan tersangka ini,” terang Bontor, didampingi Kabid Pemberantasan AKP Hesbin Fadillah SH.
Dari pengakuan sementara kedua tersangka, lanjut Bontor, pihaknya kini tengah menyelidiki jaringan lain yang terlibat. Pasalnya, tersangka telah sekitar satu tahun terakhir menjadi kurir dan telah pula beberapa kali mengantarkan ganja kualitas terbaik asal Aceh ini ke Palembang.
“Bukan tidak mungkin, ada jaringan lain yang terlibat hingga tersangka dapat dengan mudahnya lolos dari pengamatan kami. Yang jelas, komitmen BNN adalah untuk memutus rantai peredaran narkotika ini apapun jenisnya. Sebab, yang kami ketahui targetnya merupakan generasi muda kota Palembang dan Sumsel,” bebernya.
Sementara itu dua tersangka MD dan ZH, kemarin lebih banyak tunduk lesu dam irit bicara. Mereka mengaku baru akan mendapatkan upah, setelah ganja berhasil diantarkan ke tujuannya. “Ada upahnya, tapi belum tahu berapa. Kami ikut aja disuruh. Saya yang bawa mobil, teman (MD) di samping. Kami cuma berdua di mobil itu. Barang dari Aceh,”singkat tersangka ZH.
(aja/air)