JAKARTA-Ssetelah berhari-hari menguat, indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai bergerak fluktuatif. Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks naik tipis 0,823 poin (0,018 persen) ke level 4.556,191. Sebaliknya indeks kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 terkoreksi 0,26 poin (0,03 persen) ke level 766,46.
Meski secara umum aktivitas beli mulai berkurang, investor asing masih konsisten memborong saham dengan pembelian bersih (foreign net buy) Rp 695,4 miliar. Dengan begitu, secara kumulatif asing sudah belanja Rp 6,35 triliun sejak awal tahun ini.
\"Seperti pernah saya sampaikan akhir tahun lalu bahwa ada saatnya investor asing melakukan konsolidasi portofolionya. Mereka harus reinvestasikan portofolionya di mana. Kita yakin Indonesia tetap menjadi pilihan,\" kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito kemarin.
Ada beberapa hal yang mendorong investor asing percaya diri menanamkan investasi di tanah air. Salah satu faktor utama adalah perbaikan makroekonomi. Meskipun masih terjadi defisit, arahnya sudah menuju perbaikan. \"Bagi investor asing itu good news. Kedua, rupiah tahun lalu depresiasi cukup dalam. Karena itu, dalam USD harga-harga saham di BEI sebetulnya sangat murah,\" ungkapnya.
Senior Analyst PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra mengatakan, IHSG kemarin tertekan aksi ambil untung pada saham unggulan seperti UNVR, ASII, dan SMGR. Akibatnya, IHSG bergerak fluktuatif dan hanya sanggup menguat tipis. \"Kami melihat, tekanan jual yang terjadi pada IHSG lebih disebabkan sentimen di bursa Asia yang memberikan mixed signal,\" ujarnya kemarin.
Di sisi lain, data investasi Tiongkok mampu tumbuh 16,1 persen year on year (yoy) pada Januari 2014 atau lebih tinggi daripada ekspektasi pasar 2,5 persen. \"Namun kecenderungan pengetatan kebijakan moneter di Tiongkok menjadi salah satu faktor yang memicu profit taking,\" ungkapnya.
Namun ada sentimen positif dari Jepang terkait dipertahankannya kebijakan ekspansi moneter dan dinilai mampu menopang bursa Asia untuk tetap di zona positif. \"Dari domestik kami melihat tekanan yang terjadi di bursa saham merupakan aksi ambil untung dari trader jangka pendek. Menurut pengamatan kami, sentimen pasar domestik masih kondusif,\" paparnya. Tekanan jual trader jangka pendek diperkirakan masih menahan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini yang bergerak di kisaran 4.530\"4.600.
Bursa Asia pada penutupan perdagangan kemarin masih positif. Indeks Straits Times naik 1,50 poin (0,05 persen) ke 3.070,78. Indeks Nikkei 225 melesat 450,13 poin (3,13 persen) ke 14.843,24. Indeks Hang Seng menanjak 51,78 poin (0,23 persen) ke 22.587,72. Indeks komposite Shanghai drop 16,35 poin (0,77 persen) ke 2.119,07.
(gen/oki)